NovelRead
Open the NovelRead App to read more wonderful content

Bab 2253

Setelah tertegun beberapa saat, Tiga Raja Naga langsung tersadar dan memahami apa yang terjadi. Dua orang di hadapan mereka bukanlah korban persembahan, melainkan Bulan dan Teguh yang menyamar untuk melakukan serangan mendadak. Tiga Raja Naga murka seketika. Di samping itu ... Mereka mulai bersiap untuk mempertahankan diri. Bum! Namun, Teguh dan Bulan telah mengambil langkah awal menggunakan kekuatannya yang luar biasa. Keduanya langsung meluncurkan serangan dahsyat yang menyebabkan Tiga Raja Naga terpental. "Akhh ..." "Ughh ..." "Pfft ..." Tiga Raja Naga langsung terluka parah. Ketiganya melayang di udara sambil menjerit kesakitan dan memuntahkan darah kental. Teguh dan Bulan pun memanfaatkan kelengahan musuh untuk membunuh mereka. Swooosh! Whoosh! Teguh dan Bulan berpikiran sama, keduanya langsung mengejar dan menargetkan Raja Naga yang paling terluka parah. Mereka ingin menghabisi satu Raja Naga terlebih dahulu, sehingga pertarungan selanjutnya akan jauh lebih mudah. "Huh!" Namun, tepat pada saat ini, terdengar dua dengusan keras dari belakang. Ternyata, dua Raja Naga lainnya datang membantu. Mereka tidak punya waktu untuk menyelamatkan rekan lainnya. Keduanya langsung mengarahkan serangan ke punggung Bulan dan Teguh. Seperti kata pepatah. Untuk melawan musuh, jauh lebih baik terluka sedikit untuk melenyapkan salah satu dari mereka daripada semuanya. Teguh dan Bulan memiliki pemikiran yang sama. Lebih baik mereka terluka sedikit daripada tidak berhasil membunuh satu pun Raja Naga. Namun, sedetik kemudian ... Duarr! Kekuatan dua Raja Naga di belakang mereka tiba-tiba meningkat sepuluh kali lipat, bahkan seratus kali lipat lebih. Merasakan ancaman besar, Teguh dan Bulan sontak sadar bahwa Tiga Raja Naga akhirnya mengeluarkan senjata pemungkas mereka, yakni Duri Naga! Benar saja. Duri Naga itu tiba-tiba membesar berkali-kali lipat di udara, seperti gunung yang melayang di angkasa. Akibat tekanan yang begitu kuat, ruang dan waktu di sekitarnya pun ikut terdistorsi. Buakh! Dalam sekejap, Duri Naga menghantam mereka secepat kilat. Teguh yang ketakutan segera membakar darah serigala dan menggunakan Kekuatan Abadi untuk melancarkan serangan bertubi-tubi. Bulan pun tak berani lengah, dia segera menggunakan Jurus Rahasia Kaisar Naga. Duar! Cahaya cemerlang menerangi langit, membuat seluruh ruangan menjadi silau hingga mereka tak bisa membuka mata. Ledakan gelombang dahsyat menghantam Teguh dan Bulan hingga terlempar ratusan meter, sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan susah payah. "Kuat sekali!" Teguh ternganga, "Aku akan melindungimu selagi kamu menyiapkan jurus Murka Kaisar Naga." "Ya!" Seketika itu juga, keduanya mulai membagi tugas. Bulan mulai bersiap untuk menggunakan jurus Murka Kaisar Naga. Teguh mengerahkan seluruh kekuatannya. Jurus pemungkas, ditambah Tombak Raja Penghancur, Baju Zirah Sisik Naga paling kokoh, dan membakar darah serigala hingga batas maksimal. Dengan cara ini, kekuatan Teguh meningkat pesat dalam waktu singkat. Namun, konsumsi energinya pun sangat besar. Bahkan kecepatan produksi darah serigala dari tulang binatang buas pun tidak dapat mengimbanginya. Untungnya. Usai Teguh mengerahkan seluruh kekuatannya, Bulan akhirnya berhasil mengumpulkan energi. "Murka Kaisar Naga!" Serangan kuat itu seolah bisa membalikkan seluruh alam semesta berserta isinya, menyerang Tiga Raja Naga dengan dahsyat. "Haha, seperti semut yang melawan raksasa!" Tiga Raja Naga mencibir tanpa henti dan langsung menggunakan Duri Naga untuk menangkisnya. Brak! Murka Kaisar Naga yang tampak tak terkalahkan itu menghantam Duri Naga dengan keras. Namun, hanya menghasilkan riak kecil, sama sekali tidak dapat melukai Duri Naga. Teguh dan Bulan sangat kaget. Mereka terlalu meremehkan kekuatan Duri Naga. Gawat!

© NovelRead, All rights reserved

Booksource Technology Limited.