Bab 21
Setelah meletakkan koper di hotel, hujan pun berhenti.
Cindy membawa tas dan segera pergi ke restoran, bertemu dengan Yana.
Keduanya berpelukan erat, lalu duduk bersama dan saling bercerita tentang kabar masing-masing.
Saat Yana mendengar bahwa dia mendapat separuh dari total kekayaan Samuel, mulutnya langsung terbuka lebar seakan bisa menelan satu piring.
Dia langsung melompat ke pelukan Cindy, menjerit histeris tanpa peduli tatapan orang-orang di sekitar.
"Aaaaah! Sahabatku sekarang jadi konglomerat, gila! Kalau aku bergantung padamu, berarti sisa hidupku aman dong?"
Cindy buru-buru menutup mulutnya, meminta maaf kepada pelanggan yang terganggu, lalu cepat-cepat mengajaknya ke ruang pribadi.
Setelah mereka hanya berdua, Yana melirik penuh rasa penasaran, lalu bicara pelan.
"Uangnya sudah masuk belum?"
"Sudah sih, tapi aku nggak berani pakai. Rasanya kayak dapat durian runtuh yang sewaktu-waktu bisa diambil kembali."
Yana langsung menolak pemikiran seperti itu dan menggenggam tanganny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda