Bab 264
"Dulu setiap kali aku keluar minum bersama kalian, dia selalu khawatir aku akan merusak kesehatanku. Dia selalu mengingatkanku untuk minum sesedikit mungkin, kalau bisa jangan minum sama sekali."
"Begitu aku pulang, dia akan merawatku dengan sepenuh hati, bahkan memasakkan sup penawar alkohol untukku."
Kenangan-kenangan itu seolah tersimpan rapat di otak.
Sekarang ketika Sigit mengingat kembali, barulah dia sadar, ternyata dia benar-benar telah melewatkan seseorang yang sepenuh hati peduli padanya. "Sekarang sudah terlambat, nggak akan ada lagi orang yang peduli padaku seperti dia."
Dia berkata begitu, lalu menangis terisak-isak.
Melihatnya menangis begitu sedih, Ariz pun merasa tidak tega, dia berkata pelan, "Masalahnya, sikap kamu terhadap Jenny dan Annika ... "
"Terlalu mudah bikin orang salah paham."
"Kamu bilang kamu sebenarnya suka sama Annika, tapi kenapa sikap kamu ke Annika justru seburuk itu?"
"Dulu, waktu kamu belum bercerai, setiap kamu menyebut nama Annika di depan kami, s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda