Bab 178
Jimmy mengambil map di atas meja.
Dia menyadari ...
Perasaannya terhadap Annika ternyata jauh lebih dalam daripada yang dia bayangkan.
...
Wulan tampak sangat menyukai teman barunya.
Anak-anak lain hampir semuanya sudah pulang.
Namun, Wulan masih enggan keluar dari gerbang sekolah. Tangan mungilnya menggenggam erat tangan seorang gadis kecil sambil menatapnya tanpa berkedip.
Aku ikut senang melihat dia sudah punya teman baru. Jadi aku tentu tidak terburu-buru menyuruhnya pulang.
"Tante, tadi Ivan lagi-lagi mengganggu Wulan di sekolah."
Mendengar suara yang familier itu, aku menunduk.
Sandi menggenggam ujung pakaiannya dengan erat, menengadah memandangku. "Tapi aku sudah membela Wulan, jadi Ivan nggak berhasil mengganggunya."
Sikapku seperti kepada teman sekelas Wulan yang lain, sopan namun tenang. "Terima kasih."
Sandi tertegun di tempat. Setelah cukup lama, dia baru berkata, "Sama-sama."
Sambil berkata begitu, dia mundur beberapa langkah. "Aku duluan ya, sampai jumpa."
"Sampai jumpa."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda