Bab 170
Banyak orang dewasa terjebak dalam berbagai kesulitan hidup.
Sedangkan dia, meskipun masih anak-anak, sudah mengerti bahwa menghindar terus-menerus tidak akan memperbaiki keadaan apa pun.
Hanya dengan tekad untuk melangkah maju dan terus bertahan, barulah dia bisa mengatasi kesulitan dan menyambut hidup baru.
Pandangan mataku pun perlahan menjadi lembut.
Setelah menyelesaikan latihan hari ini, Wulan berjalan menghampiriku. Semangatnya tampak merosot. "Mama, apa aku anak yang nakal?"
Aku tahu dia berhati lembut dan sangat mudah memikirkan perasaan orang lain, maka aku tersenyum sambil menanyakan alasannya. "Kenapa bilang begitu?"
"Karena sudah ada yang mau berteman denganku ... " Wulan membuka kedua tangannya padaku.
Aku pun langsung mengangkatnya ke dalam pelukan.
Wulan menyandarkan kepalanya di bahuku dengan wajah sendu. "Tapi aku nggak bisa ajak dia bicara."
Aku mengarahkannya dengan lembut. "Kamu hanya belum bisa mengalahkan autisme-mu untuk sementara, bukan sengaja mengabaikannya d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda