Bab 151
"Bukankah dia berpikir membiarkan gosip beredar nggak akan terlalu berdampak pada anaknya?"
"Aku berharap ketika hal yang sama menimpa putranya, dia masih berpikir seperti itu."
Aku mengangguk setuju. "Sekarang aku tahu kamu sudah punya rencana, jadi aku tenang."
Jimmy bertanya sambil santai, "Kalau misalnya aku nggak punya rencana?"
Aku tersenyum ringan. "Dengan kepintaranmu dan rasa sayangmu pada Wulan, aku yakin kamu nggak akan membiarkan dia menderita begitu saja."
Mendengar itu, tatapan Jimmy yang biasanya dingin pun sedikit terselip senyum.
...
Di depan taman kanak-kanak.
Biasanya Jenny selalu datang terlambat, tetapi hari ini dia sengaja datang lebih awal.
Begitu aku dan Jimmy tiba, dia langsung berlari cepat menghampiri kami.
Jenny marah, tapi tetap harus merendahkan diri. "Pak Jimmy, anakku sudah dijauhi di sekolah karena gosip yang kamu sebarkan."
"Tenang, itu nggak akan terlalu berdampak pada anakmu," kata Jimmy sambil satu tangan dimasukkan ke saku jasnya, tatapannya dingin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda