Bab 105
Hendra tidak menyangka bahwa Jimmy begitu mempercayainya. Dia merasa tersentuh. "Baik."
Saat keluar dari ruang kerja, dia bahkan menutup pintu dengan hati-hati.
Jimmy duduk di depan meja, lalu mengambil ponsel. "Kamu lanjutkan."
"Seluruh staf untuk perusahaan komik sudah direkrut." Sekretaris melapor dengan serius. "Perusahaan juga telah resmi berdiri."
Selanjutnya, dia bisa segera mengontrak Annika ke dalam perusahaan komik miliknya.
Dua kaki panjang Jimmy bersilang dengan anggun, dan di balik tatapan dinginnya, tampak sedikit kelembutan. "Ya."
Sekretaris bertanya lagi, "Ada hal lain?"
"Hari ini Annika bantu gambar beberapa benda untuk game perusahaan." Jimmy menyampaikan dengan tenang. "Pastikan dia menerima bonus."
Jika soal memberi bonus ke karyawan biasa ...
Otak sang sekretaris biasanya langsung bisa memperkirakan angka yang wajar.
Namun, sikap Jimmy terhadap Annika jelas berbeda.
Semua orang tahu, Pak Jimmy adalah seorang gila kerja yang pikirannya hanya dipenuhi urusan bisnis.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda