NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 324   

Harper mengulangi lagi pertanyaanya, nada suaranya sangat gusar.  Namun Yvonne mengabaikan Harper dan berjalan menghampiri tempat tidur Gerald.  “Cepat bangun, Gerald!” Yvonne membentak. Yvonne menarik selimut Gerald tanpa memikirkan baju apa yang sedang Gerald pakai saat ini. Ketika Yvonne melihat Gerald hanya mengenakan celana pendek, Yvonne menarik Gerald dari tempat tidurnya secara serampangan. “Apa yang sedang kamu lakukan?” Gerald berteriak sambil tangannya menutupi bagian vital tubuhnya. Wanita-wanita itu sangat menakutkan. Alih-alih menjawab pertanyaan Gerald, Yvonne malah mengobrak abrik barang-barang Gerald. Cassandra dan Felicity berdiri tidak jauh dari situ dengan kedua tangan menyilang di dada. Sementara Naomi bersembunyi di pojokan. “Bu Dosen, Felicity! Aku menemukan blazer dan ponsel Gerald di sini!” Yvonne berteriak sambil menunjukkan dua macam benda yang berhasill dia temukan. Semua gadis itu tertegun. Mereka semua memikirkan hal yang sama. “Ternyata bukan Gerald penyelamat mereka!”  Mereka merasa lega, rasanya seperti narapidana yang baru dibebaskan setelah menjalani hukuman di penjara selama bertahun-tahun.  Terutama Cassandra merasa sangat kegirangan. “Aku senang bahwa ternyata bukan Gerald.”  Setelah menenangkan diri, mereka kemudian menyadari bahwa semua pria di asrama itu sedang memperhatikan mereka dengan tatapan kaget. Cassandra berdehem dan kemudian bertanya, “Gerald, setelah kamu menerima telepon Naomi yang meminta tolong, kamu pergi ke mana setelah itu? Dan apa yang kamu lakukan kemudian?”  “Tentu saja aku merasa gugup dan aku bermaksud untuk menelepon polisi. Tapi belum sempat aku melakukannya, Xyleena mengirim sebuah pesan dan bertanya keberadaan Naomi dan aku jawab bahwa aku mengetahuinya. Xyleena kemudian meminta orang-orang untuk menyelamatkan kalian. Aku bahagia bahwa kalian semua selamat.” Gerald berkata sambil tersenyum.  “… Sepertinya dugaanmu tepat, Cassandra. Kita sudah berlebihan memikirkan semuanya! Sepupu Naomi yang telah menyelamatkan kita!” teriak Yvonne dengan semangat. “Dan kenapa kamu tidak pakai piyama sebelum tidur? Menjijikkan!”  Setelah menghina Gerald sekali lagi, wanita-wanita itu akhirnya mau pergi.  Naomi tetap tinggal sejenak untuk menceritakan kepada Gerald tentang insiden yang barusan terjadi. Gerald hanya tersenyum pahit. ‘Terima kasih Tuhan aku sudah bertindak cepat…’ Gerald berkata pada dirinya sendiri.  Gerald merasa sangat gugup sepanjang misi penyelamatan. Keringat dingin mengucur deras sehingga dia membuka blazernya dan kemudian ketinggalan di mobil.  Sebelum Limousine tiba, Gerald diliputi perasaan gugup detik demi detik sampai para gadis itu keluar dari dalam bangunan pabrik. Gerald melakukan pengamatan melalui laptopnya yang tersambung dengan kamera pengintai. Ketika Gerald menaiki Limousine, matanya masih terpaku pada layar monitor laptop. Beberapa saat kemudian, Gerald menyadari bahwa blazer dan ponselnya tertinggal di mobil yang dia tumpangi sebelumnya. Gerald sadar bahwa identitasnya akan terbongkar jika dia tidak bertindak cepat.  Dalam waktu singkat, muncul ide di benak Gerald. Dia segera mencari blazer dan ponsel yang sama dengan miliknya yang ketinggalan di mobil. Gerald hanya berharap bahwa baterai ponsel HP nya yang ketinggalan segera habis dan otomatis ponselnya akan mati dengan sendirinya. JIka seseorang menelepon sebelum ponselnya mati, maka semua penyamarannya akan berakhir.  Syukurlah ponsel itu sudah mati sebelum mereka sempat menelepon.  Supaya lebih aman, Gerald menonaktifkan nomornya sehingga ponsel lamanya tidak bisa menerima panggilan. Gerald tidak berkepentingan untuk mengontak wanita-wanita itu lagi, kecuali Naomi.  Gerald tidak punya alasan untuk membuka identitasnya kepada mereka. Malam itu adalah malam paling menegangkan, tetapi entah bagaimana mereka berhasil menaklukkan semua bahaya di waktu yang tepat. Sekarang saatnya untuk beristirahat. Beberapa jam kemudian, Sabtu pagi menyapa. Waktu menunjukkan pukul 10 pagi dan Gerald sedang mengerjakan revisi di asrama.  Tak disangka-sangka, Naomi menelepon Gerald. Gerald sudah menghapus nomornya pada malam itu, tetapi kemudian dia sempat meminta Zack untuk mendaftarkan kembali nomornya dengan identitasnya. Dan tentu saja bukan hal sulit bagi Zack untuk melakukannya. Pagi-pagi sekali, Gerald pergi ke kantor provider untuk mengambil kartu barunya.  “Selamat pagi, Gerald. Sepupuku akan datang berkunjung hari ini dan setelah kekacauan yang terjadi kemarin, dia berencana untuk membuat perayaan kecil dengan memesan satu meja di restoran dekat kampus. Aku berutang budi denganmu kemarin. Jadi aku mohon kamu bisa ikut! Sepupuku juga sudah menyiapkan pekerjaan untukmu. Harper dan teman-teman yang lain juga boleh ikut.” “Sepertinya aku tidak bisa ikut. Lagipula, aku hanya membantu sedikit saja.” Gerald berkata dan sebentuk senyum pahit terlihat di wajahnya.  “Sebaiknya kamu ikut, Gerald. Kalau tidak, aku akan ke asrama dan mengundangmu secara langsung! Aku serius, saudara sepupuku sangat ingin menyampaikan rasa terima kasih padamu secara langsung.” “Baiklah… kami akan segera ke sana.” Gerald tidak pernah bisa menolak undangan Naomi. Sebenarnya memang Gerald yang menolong mereka, jadi bolehlah memanjakan diri dengan makanan sederhana sesekali.  Masalahnya bukan pada Naomi, tetapi Gerald merasa agak keberatan bertemu dengan sepupu Naomi.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.