NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2

Ryan menatapku dingin. Seolah, akulah orang jahat yang menyakiti Icha. Padahal dia lupa bahwa aku adalah tunangannya. Icha berdiri di belakang Ryan. Tangannya mencengkeram erat ujung pakaian Ryan, ekspresinya terlihat ketakutan dan seolah diperlakukan tidak adil. Aku berdiri di hadapan mereka, seperti pemeran wanita jahat yang memisahkan pasangan kekasih. Tiba-tiba, aku terlihat konyol dan menyedihkan. Aku mentertawakan diriku yang selama sepuluh tahun selalu mengalah pada Icha. Mengasihani diriku atas perasaanku yang kukorbankan selama sepuluh tahun ini. Aku menepis tangan Ryan yang mencengkeramku. Ryan langsung terdiam. Selama bertahun-tahun kami bersama, ini pertama kalinya aku berani menepis tangannya. Sambil menatap Ryan, aku mengucapkan setiap kata dengan tegas. "Ryan, kalau bulan lalu aku meninggal gara-gara Icha mengganti inhalerku dengan air cabai, apa kamu akan lapor polisi?" "Atau kamu akan tetap menganggap itu cuma ulah manja anak kecil dan terus melindunginya?" Ryan terdiam sejenak, lalu berkata dengan tegas. "Kamu dan Icha sama-sama penting bagiku, jadi jangan memojokkanku, oke?" Aku tersenyum sambil meneteskan air mata. "Baiklah. Kalau kamu nggak mau aku memojokkanmu, biarkan dia merasakan berada di ujung maut." Ekspresi Ryan berubah muram. Icha berjalan mendekat sambil terisak sampai bahunya bergetar. "Kakak ipar, maafkan aku. Aku ... cuma nggak rela ditinggal Kakak." Air matanya terus mengalir. Dia memegang tanganku sambil menangis. "Aku dan Kakak selalu bersama sejak kecil. Begitu membayangkan Kakak akan menikah, aku merasa sedih. Jangan salahkan Kakak, tapi salahkan aku yang kurang pengertian." Melihat tatapan Ryan yang penuh cinta, suara tangisan Icha makin keras. "Semua salahku. Aku nggak seharusnya mengganggu pesta pernikahan kalian hanya karena ingin mempertahankan Kakak. Mulai sekarang, aku akan belajar bersikap lebih dewasa." Para tamu di bawah panggung mulai berbisik-bisik, baik terang-terangan maupun tersirat, mereka menuduh aku kejam. Aku sudah mati rasa. Begitu melihat Icha menangis, Ryan langsung iba. Memang itulah trik Icha. Melihatku tidak bereaksi, mata Icha berputar, sudut bibirnya terangkat sedikit. "Kakak Ipar, huhu ... " Icha tiba-tiba memelukku dan berbisik dengan nada kejam, "Ini waktunya membalas tamparanmu tadi." Setelah itu, dia menarik tanganku dan menjatuhkan diri ke bawah panggung. Begitu mendengar suara orang jatuh, semua orang terkejut. Icha jatuh ke lantai, siku dan lututnya memerah dan berdarah. "Icha!" Ryan buru-buru memeriksa lukanya. Icha memeluk lehernya dan menangis di dadanya. Ryan memeluknya dengan perasaan tidak tega. Suara Icha penuh dengan penyesalan dan rasa bersalah. "Aku memang salah karena mengganggu pesta pernikahan kalian! Meskipun Kakak Ipar menyuruhku lompat dari gedung, aku nggak akan menolak." Setelah itu, Icha berdiri dan berlari ke arah jendela. Ryan langsung menghentikan dan memeluknya. "Icha, jangan sakiti dirimu. Kakak sayang kamu." Ryan menatapku dengan amarah membara. "Icha cuma merajuk, kenapa kamu nggak mau memakluminya? Orang sepicik kamu, nggak pantas menjadi menantu Keluarga Atmaja!" Melihat tatapan Ryan yang begitu asing, hatiku merasa sedih. Cuma karena terbiasa dimanja, dia boleh seenaknya merusak gaun pengantinku? Cuma karena terbiasa dimanja, dia boleh mengganti inhalerku dengan air cabai? Kalau nanti Icha membunuh orang, apakah Ryan juga bakal bilang kalau itu karena Icha terlalu dimanja? Icha menepuk punggung Ryan dan berkata dengan lembut, "Kakak, jangan salahkan Kakak ipar. Semua karena sikapku yang kekanak-kanakan." "Apa pun yang Kakak ipar lakukan padaku, itu sudah wajar." Ryan makin kasihan pada Icha dan makin marah padaku. Pria itu terus-menerus menyalahkanku. "Icha sudah mengalah, apa lagi yang kamu inginkan?" "Apa kamu baru puas kalau melihatnya mati?" "Widya, kenapa kamu berubah jadi kejam begini? Karena nggak ada yang menyayangimu, jadi kamu juga nggak ingin ada yang menyayangi Icha?"

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.