NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 484

Hatiku terasa sangat sakit, tidak bisa menahan teriakan, tubuhku gemetar. Punggung Carson membungkuk sedikit, darah mulai menetes di punggungnya dan jatuh ke tanah. Darah merah cerah itu menyakitkan mataku. Aku berteriak dengan putus asa kepada Carman, "Kamu orang gila, apa yang kamu inginkan? Kamu orang gila, kamu pasti akan mati dengan cara yang mengenaskan! Huhuhu ...." Pandanganku beralih ke Carson, hatiku terasa begitu sakit hingga aku hampir tidak bisa bernapas. Aku menangis dengan suara terisak, "Kamu seharusnya nggak datang, ini cuma untuk mati, bodoh, Carson, kamu bodoh!" Carson menundukkan kepalanya sedikit, tidak berkata apa-apa, hanya memberikan senyuman pucat untukku. Carman tertawa ringan, kemudian memberi isyarat dengan tangannya. Tiba-tiba, dua pengawal itu menarik keluar pisau mereka, darah memercik kemana-mana. Aku berteriak, "Jangan!" tetapi tidak ada gunanya. Aku hanya mendengar suara geraman dari Carson, tangannya menahan tubuhnya di tanah. Darah makin banyak menggenang di tanah, wajah pria itu makin pucat. Dia bertumpu pada satu tangan di tanah, tubuhnya yang besar tampak seperti bisa jatuh kapan saja. Seluruh tubuhku gemetar, hatiku terasa seperti dirobek. Aku menatap Carman dengan marah, berteriak dengan sekuat tenaga, "Lepaskan dia, lepaskan dia! Carman, kamu pasti akan mati dengan sengsara!" Carman menyentuh daguku dengan ujung pisau. Dia tertawa dingin padaku, "Aku mati dengan sengsara? Hah! Hari ini aku akan tunjukkan siapa yang mati dengan sengsara!" "Kamu pikir Kalau kamu binasakan dia, kebencian yang sudah kamu simpan bertahun-tahun akan hilang begitu saja?" "Aku katakan padamu, kamu kalah darinya, kamu nggak sebanding dengannya, dan selama hidupmu kamu nggak akan bisa tandingi dia." "Meskipun dia mati, orang akan mengingat keberhasilan dan kejayaannya." "Sementara itu, kamu hanya akan dicaci oleh semua orang. Kamu akan dibilang membunuh saudaramu karena iri." "Kamu pikir kemenangan seperti itu ada artinya? Hah! Carman, apa kamu benar-benar berpikir dengan membunuh dia, kamu akan menang?" Kata-kataku mungkin telah menyentuhnya. Dia memegang gagang pisau dengan erat, sehingga ujung pisau itu bergetar karena terlalu keras ditekan. Pisau tajam itu menggores kulit tenggorokanku, sangat sakit. Seolah-olah, jika dia sedikit lebih kuat, ujung pisau itu akan menembus tenggorokanku. Namun, saat itu aku sama sekali tidak takut, aku hanya benci, sangat benci, berharap pria ini segera mati. "Kamu benci padaku, yang selama ini kamu anggap sebagai saingan sejak kecil, 'kan?" Pada saat ini, Carson berbicara dengan suara lemah, penuh keletihan. Dengan sangat lambat, dia mengucapkan setiap kata, "Jadi, kalau kamu mau bunuh atau siksa aku, lakukan saja padaku. Dia nggak bersalah, dia nggak pernah sakiti kamu. Bahkan saat masih muda, dia pernah suka kamu, bahkan anggap kamu teman terbaiknya." "Jadi, Carman, kalau kamu masih manusia, kalau kamu masih punya hati nurani, maka ... maka jangan lukai dia ...." Kata-kata dari Carson sepertinya menghabiskan seluruh tenaganya. Dia menatapku, matanya datar dan tenang. Ketenangan sikapnya membuat hatiku makin cemas. Aku segera menggelengkan kepala, "Nggak, aku nggak pernah suka dia, Carson. Yang aku sukai adalah kamu, aku selalu suka kamu." Namun, pria itu sudah tidak memercayai kata-kataku. Setelah melalui semua ini, dia benar-benar tidak percaya lagi pada perasaanku. Dia hanya tersenyum kepadaku, senyumnya sangat pucat. Aku menatapnya, air mata langsung jatuh. Dia berkata, "Kamu nggak perlu hibur aku. Mulai sekarang, kamu jalani hidupmu sendiri. "Karena kegigihan dan keserakahanku, aku telah membuatmu terlibat dalam pertarunganku dengan dia, membuatmu terluka tanpa alasan, aku minta maaf." "Mulai sekarang, nggak ada lagi yang akan ganggu kamu, akhirnya ... akhirnya kamu bisa dapatkan kebebasan yang selalu kamu inginkan ...."

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.