NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 475

Hatiku bergetar hebat, "Apa ... apa maksudmu?" Carman tersenyum dengan senyuman yang aneh dan melontarkan sindiran, "Tahu nggak, kenapa waktu SMA aku bisa kenal kamu?" Aku tidak menjawab, tetapi ingatan aku langsung melayang ke masa SMA. Saat itu, si tampan yang dikenal sebagai pria paling populer di sekolah tiba-tiba menanyakan jalan padaku, itu adalah kali pertama kami berinteraksi. Saat itu aku sedang berjalan pulang sekolah bersama Bella, dia tidak bertanya pada Bella, hanya padaku. Bella pun bercanda, mengatakan bahwa dia pasti tertarik padaku dan sengaja berbicara denganku, ingin mengejarku. Aku tertawa dan mengolok-olok Bella yang berimajinasi terlalu liar. Pertemuan kedua, dia benar-benar mengundangku dan Bella makan bersama di depan banyak orang, katanya untuk berterima kasih karena pertama kali memberikan petunjuk arah jalan padanya. Waktu itu, pria populer yang dikenal di sekolah mengundang kami makan bersama, membuat semua perempuan di sekitar kami iri. Bella sangat senang dan langsung menyetujuinya. Lalu, pertemuan ketiga, keempat ... dan seterusnya, semuanya menjadi biasa dan tidak aneh lagi. Aku pun mulai makin akrab dengannya. Saat itu aku belum benar-benar mengerti hubungan antara pria dan wanita, aku hanya merasa sedikit tertarik padanya. Ditambah lagi, setiap kali dia mengundangku, memberikan bunga dengan cara yang besar, sehingga seluruh sekolah menganggap kami sepasang kekasih. Bahkan Bella sering bercanda tentang kami. Lama kelamaan, aku bahkan merasa bahwa aku akan bersama dia, menjadi sepasang kekasih. Hingga ... malam reuni itu ... Ingatan lama bercampur dengan kenyataan, semuanya menjadi kabur dan sulit dimengerti. Saat ini, aku seperti mulai melihat sesuatu yang lebih jelas. Aku menatap pria di depan aku yang tersenyum dengan cara yang tidak aku kenal, lalu berkata dengan suara berat, "Waktu itu ... kamu sengaja dekati aku, 'kan?" Carman menyunggingkan senyumnya, "Ya, aku paling nggak suka dekat dengan kalian para gadis kecil. Kalau bukan karena pria itu tertarik dengan kamu, bagaimana aku bisa perhatikan kamu?" "Pria itu?" Jantungku langsung berdegap kencang, aku bertanya dengan tidak percaya, "Kamu bilang ... Carson?" Namun, itu tidak mungkin, sebelum mengenalnya, aku sama sekali tidak kenal dengan Carson. Kenapa pada hari itu, bahkan Carson mengatakan bahwa aku sudah lupa dengan hal-hal masa kecil? Apa yang sebenarnya terjadi? Carman mengisap rokok dalam-dalam, mengembuskan asap dan berkata, "Kamu nggak akan pernah bisa bayangkan, kakakku yang terkesan pendiam dan nggak peduli, rupanya pada suatu hari, simpan foto seorang gadis. Lalu, dia sering kali menatap foto itu tanpa berkata apa-apa." "Hah, kamu nggak akan percaya, waktu dia umur 18 tahun, dia hampir mengalami cinta bertepuk sebelah tangan." Mendengar kata-kata Carman ini, jantungku berdegap sangat kencang. Aku hampir tidak bisa memercayainya, orang yang dia maksudkan itu adalah Carson. Tentang foto yang dia katakan, gadis dalam foto itu, apakah itu aku, atau Riris? Aku menatap Carman, hatiku terus berdebar. Aku menjilat bibirku yang kering dan bertanya padanya, "Gadis dalam foto itu, siapa?" "Heh!" Carman tertawa aneh dan berkata perlahan, "Itu kamu." "Nggak, itu nggak mungkin!" Aku secara refleks menggelengkan kepala. Meskipun aku tidak bisa memercayainya, tetapi hatiku sudah mulai dilanda gelombang besar. Carman menyandarkan kedua tangannya di atas kotak, tubuh bagian atasnya sedikit miring ke belakang, kedua kakinya disilangkan. Dia tersenyum malas dan berkata, "Kenapa nggak mungkin? Itu kamu waktu SMA, aku bahkan lihat dia mengelus foto itu dengan lembut." Meskipun Carman mengatakan itu dengan sangat yakin, hatiku masih sulit untuk memercayainya.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.