NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 311

Kota Layang-Layang, di halaman keluarga Severe. Gaya arsitekturnya dipenuhi oleh pohon kuno yang menjulang tinggi ke langit. Tanaman rambat menjalar ke atas pagar hitam bertatahkan besi dan batu. Bunga bugenvil yang sedang mekar menambahkan kemeriahan sejauh mata memandang. Kediaman Keluarga Severe dulunya sangat cantik. Keadannya kini berbanding terbalik, membuat semua orang yang melihatnya hanya bisa menghela napas. Di luar gerbang, berdiri anak muda yang gagah. Ia memiliki mata berbentuk almond dan warna kulit berwarna gandum. Ada tahi lalat di sudut bibirnya, dan hidungnya mancung juga indah. Orang itu adalah Rose Loyle, yang telah menghilang dari Kota Pemerintahan. Rose memotong rambut panjang sepinggangnya yang panjang dan halus dan mengubahnya menjadi potongan pixie baru. Ketika digabungkan dengan keterampilan tata riasnya yang luar biasa, ia berubah dari wanita cantik menjadi pemuda yang rapi dan gagah. Rose menekan bel tembaga beberapa kali sampai akhirnya mendengar langkah kaki datang dari dalam. Nyonya George Severe, Anne Connors, membukakan pintu untuknya. Anne tetap tampak tenang seperti sebelumnya. Ia mengenakan pakaian desainer, anting-anting emas, dan menyematkan beberapa gelang emas tebal di pergelangan tangannya. Ketika ia melihat pemuda tampan berdiri di dekat pintu rumahnya, mata Anne berkedip dengan keraguan. "Anda siapa?" "Nyonya Connors, apa Tuan Severe ada di rumah?" Anne menoleh untuk melirik kompleks rumah dan mengangguk. Rose melanjutkan, “Bisakah kau memberitahunya aku berasal dari Ibukota Kekaisaran, Nyonya? Aku punya masalah mendesak untuk diberitahukan padanya." Nyonya Connors menjawab, "Masuklah." Rose melangkah masuk, mengikuti Anne dari belakang. Ia melirik ke seberang rumput dan pepohonan. Ayunan yang ia mainkan saat kecil juga masih ada. Sukacita dan tawa bergema di benaknya. Ia mengingat semuanya seperti baru saja terjadi kemarin. “Sayang, Angeline kita mendapat nilai maksimal dalam ujiannya lagi. Kau harus menghadiahinya." kata ibu Angeline yang lembut dan penyayang. “Bu, Angel mendapat nilai maksimal dalam segala pelajaran. Ujian tengah semester, ujian akhir, dan ujian masuk. Segala macam hadiah sudah diberikan padanya," suara kecemburuan datang dari kakaknya. "Kenapa kau tidak memberiku hadiah?" Setelah Zayne mengutarakan pikirannya, ia langsung dikutuk oleh ayahnya. “Apa kau tidak malu? Adik perempuanmu mendapat nilai 100 dalam setiap mata pelajaran, tapi kau malah gagal dalam semua mata pelajaran. Bisakah aku menyerahkan Severe Enterprise padamu di masa depan?” “Ayah, serahkan saja pada Angeline. Impianku bukanlah mengelola perusahaan. Impianku adalah menjadi seorang tentara—" “Adikmu perempuan dan pada akhirnya ia akan menikahi seseorang.” “Bukankah ada anak-anak Bibi Connors juga?” “Zayne, apa kau ingin dipukul?” Rose berdiri di halaman dengan matanya yang berlinang. Pemandangan masa lalu masih menghantui pikirannya. Tetapi, ia tahu satu kebenaran—lenyapnya keluarga Severe sudah diramalkan sejak lama. Ambisi Zayne bukanlah dalam bisnis keluarga. Betapapun sombong dan luar biasanya ia, ia masih seorang pemuda. Apalagi, ia adalah seorang pemuda dengan emosi yang sangat bergairah. Belum lagi, kakek mereka melarang putra Bibi Connors menginjakkan kaki di Severe Enterprise. Anne memperhatikan pemuda itu tidak mengikutinya. Ia berdiri di tangga batu dan berbalik untuk melihat pemuda itu. “Ngomong-ngomong, aku harus memanggilmu apa?” Anak muda itu segera menyembunyikan emosinya dan tersenyum sopan, lalu berkata, "Panggil aku Ange." Anne tidak berkata apa-apa lagi dan berbalik untuk masuk ke dalam rumah. “Sayang, seseorang mencarimu.” Cahaya di rumah itu redup. Pria itu berdiri dengan postur yang kaku di depan jendela Prancis. Di bawah lampu latar, sosoknya tampak kesepian. Ketika ia berbalik, orang bisa melihat kerutan yang dalam di wajah kurusnya, seolah-olah kerutan itu telah diukir bertahun-tahun lamanya.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.