Bab 574
Terlihat jelas bahwa Arno memahami apa maksud ucapan Jardon.
Arno pada akhirnya menggertakkan gigi dan menyetujui permintaan ini setelah ragu-ragu untuk sesaat.
Arno segera melepaskan pakaiannya di bawah tatapan terkejut semua orang, lalu segera keluar dari ruangan dan berlari ke luar restoran.
"Apa itu? Kenapa ada sesuatu yang berlari dengan cepat dan lewat dalam sekejap?" Orang-orang yang sedang meminum teh di lantai pertama merasa terkejut dengan hal ini dan menoleh ke arah Arno.
Arno berlari dengan sangat cepat dan mereka hanya bisa melihat sebuah bayangan putih yang berlalu!
Pada awalnya Arno merasa malu, tapi dia perlahan-lahan sudah beradaptasi dengan perasaan ini seiring berjalannya waktu dan bahkan berinisiatif untuk menyapa orang-orang di pinggir jalan.
"Dasar orang mesum, pergi kamu!" ujar wanita yang disapa oleh Arno dengan tersipu, tapi dia tetap melihat ke arahnya.
Jerry, Jardon dan beberapa orang yang lain sedang melihat adegan di bawah melalui jendela di lantai atas, mereka tidak bisa menahan diri untuk memegang dahi mereka saat melihat adegan yang terjadi di bawah, sambil merasa adegan ini benar-benar sangat memalukan.
Terutama Jardon, dia terlihat sangat bingung saat melihat adegan ini, "Bukankah hal ini seharusnya terasa sangat memalukan? Kenapa dia malah menikmati hal ini?"
Arno mempermalukannya pada dua tahun yang lalu dan Jardon tetap merasa sangat malu serta takut sampai ingin segera mencari tempat untuk bersembunyi meskipun tidak terdapat banyak orang yang melihat pada saat itu.
Sedangkan apa yang dilakukan Arno saat ini terlihat jelas lebih memalukan daripada apa yang dia lakukan pada saat itu. Tapi tidak disangka-sangka Arno malah terlihat sangat menikmati hal ini dan tidak merasa malu.
Jerry menggelengkan kepalanya dengan bingung saat melihat adegan ini dan menghela napas, "Mungkin dia punya hobi khusus yang tersembunyi. Kalau nggak, dia nggak akan melakukan hal itu padamu setelah merampokmu."
Jardon sama sekali tidak bisa membantah penjelasan Jerry, Jardon diam-diam berkata di dalam hatinya: "Aku nggak akan minta Arno berkeliaran di luar kalau tahu akan seperti ini. Bukankah ini sama saja dengan kasih keuntungan padanya!"
Arno masih sedang menyelesaikan "misi" sambil tersenyum dengan paksa, tapi dia tidak tahu bahwa orang-orang ini sedang mengerjainya. Arno akan merasa sangat malu sampai ingin melompat dari jurang untuk bunuh diri jika mengetahui hal ini.
Tidak peduli bagaimanapun juga dia adalah seorang pria yang tentu saja sangat menolak perilaku seperti ini. Tapi Arno sama sekali tidak memiliki pilihan lain demi menyelamatkan nyawanya di masa kritis seperti ini.
Dikhawatirkan akhir dari kehidupannya akan lebih mengenaskan dari pada saat ini, selain itu Arno sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk melawan dengan adanya Paman Wino. Jadi lebih baik Arno bersikap dengan bijaksana dan mengakhiri penyiksaan ini sesegera mungkin.
Arno telah menjadi orang yang terkenal setelah berlari satu putaran. Setidaknya tindakan Arno akan menjadi perbincangan orang-orang di masa depan.
...
Arno bahkan tidak mengenakan pakaiannya setelah kembali ke ruang pribadi restoran. Arno menghampiri Jardon dan berkata dengan nada bicara yang menyanjung, "Tuan Muda Jardon, apakah kamu sudah puas? Aku bisa berlari satu putaran lagi kalau kamu masih belum puas!"
Entah kenapa Jardon merasakan sebuah rasa perlawanan yang tidak bisa dijelaskan saat melihat senyuman menyanjung di wajah Arno. Niat Jardon untuk balas dendam pada Arno sudah menghilang tanpa jejak.
Bukan karena Jardon adalah orang yang baik hati, tapi ini karena Jardon khawatir Arno akan salah paham dan mengira hukumannya sebagai hadiah. Jardon merinding saat memikirkan kemungkinan ini.
"Sudahlah, aku nggak akan memperpanjang masalah ini lagi. Kamu cepat pakai bajumu!"