Bab 573
Jardon sama sekali tidak menggunakan tingkat kultivasinya dan hanya membuat Arno menderita luka kulit sampai saat ini.
Arno yang berbaring di atas lantai tidak terlihat seperti akan mati setelah dipukul selama beberapa saat, seharusnya Arno sudah tidak memiliki tenaga untuk berteriak dan memohon.
Bagaimana mungkin Jardon masih bisa memukul Arno dengan penuh semangat tanpa mendengar suara teriakan dan permohonan Arno? Jardon segera menghentikan tindakannya pada saat ini.
"Paman Wino, orang ini sepertinya sudah mati. Bagaimana kalau kita langsung buang dia ke jurang?" tanya Jardon sambil terengah-engah pada Paman Wino setelah menghentikan tindakannya.
Arno yang pura-pura pingsan segera membuka matanya lebar-lebar setelah mendengar ini, dia menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya dan berusaha untuk duduk di lantai, "Jangan, aku masih hidup!"
Jardon diam-diam tersenyum kejam saat melihat reaksi Arno, "Kalau gitu aku akan pukul kamu sampai mati dulu dan baru buang ke jurang."
Paman Wino sudah berjalan ke sisi Arno dan mengangkat kerah Arno seperti sedang mengangkat seekor ayam dengan mudah.
"Jangan, aku tahu aku salah. Sebenarnya aku merasa sangat menyesal setelah meninggalkanmu dan selalu mau minta maaf padamu setelah bertemu denganmu lagi," ujar Arno yang berusaha untuk melawan, dia terus mengatakan hal-hal yang baik dan berharap Jardon bisa memaafkannya.
Karakter dan moralitas sama sekali tidak penting di saat kritis seperti ini. Arno mengetahui dengan jelas bahwa niat membunuh yang tersebar dari tubuh Paman Wino adalah sebuah kenyataan dan pihak lain mungkin benar-benar akan memukulnya sampai mati!
Jerry yang sejak awal terus menjadi penonton merasa sudah waktunya untuk mengakhiri hal ini, jadi Jerry berdiri dan membujuk Jardon dengan ramah setelah berjalan menghampirinya, "Sudahlah, nggak ada artinya kalau kamu menakutinya lagi."
Jardon mendengus saat mendengar ucapan Jerry dan berkata dengan menghina, "Siapa bilang aku lagi menakutinya? Bajingan ini mencelakaiku pada saat itu dan kebencian di dalam hatiku sama sekali nggak bisa menghilang meskipun aku membunuhnya dengan tanganku sendiri!"
Jerry sama sekali tidak merasakan niat membunuh pada ucapan Jardon meskipun ucapannya terdengar masuk akal.
Tidak peduli bagaimanapun juga, Jardon masih belum cukup berani untuk membunuh seseorang meskipun memiliki keinginan dan kemampuan untuk membunuh seseorang, dia hanya sedang melampiaskan emosinya saja.
Jerry sedang kekurangan orang pada saat ini meskipun kemampuan Arno biasa-biasa saja, Jerry tidak ingin Arno yang baru direkrut mati di sini dan tentu saja Jerry juga harus menjaga wajah Jardon.
Jerry tiba-tiba memikirkan sebuah cara setelah berpikir sejenak, dia menatap Jardon dan berkata, "Karena kamu bilang membunuhnya nggak akan bisa menghilangkan kebencianmu, bagaimana kalau kamu membiarkannya hidup dan melampiaskan amarahmu dengan perlahan?"
Arno yang sudah merasa sangat putus asa segera menatap Jerry dengan penuh terima kasih setelah mendengar ucapannya dan berkata pada Jardon, "Tuan Muda Jardon, tolong kasih satu kesempatan lagi padaku. Aku pasti akan mengembalikan apa yang telah kucuri darimu sebelum ini meskipun aku telah hampir menghabiskannya kalau kamu kasih beberapa waktu padaku!"
Jardon marah setelah mendengar ucapan Arno sampai menamparnya, kemudian berkata, "Apakah aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang?"
"Aku bukannya nggak bisa memaafkanmu, masalah ini bisa diselesaikan kalau kamu berlari satu putaran di luar."
Walton dan yang lain menunjukkan ekspresi bingung di wajah mereka setelah mendengar permintaan ini.
Sebelum ini Jardon terlihat seperti sangat ingin membunuh Arno, kenapa dia berubah jadi sebaik hati ini?
Terdapat banyak perubahan di wajah Arno saat semua orang sedang kebingungan ....