Bab 568
Sekarang Jerry tidak sabar ingin mengumpulkan informasi tentang pertandingan seni bela diri, terutama pembagian kekuatan para peserta. Itu terkait dengan rencana berikutnya.
Arno merenung sejenak, lalu tersenyum sombong. "Rekan yang lain hanya orang payah, paling kuat hanya di alam pemusatan energi. Bahkan dibandingkan dengan kami, kekuatan mereka masih kalah jauh."
"Genius dari sekte-sekte pun sebagian besar hanya di alam pemusatan energi. Sedikit sekali yang sudah mencapai alam pembentukan fisik. Kalau bukan karena umurku sudah melebihi batas, aku pasti akan ikut meramaikan acara."
Arno terus berceloteh, "Omong-omong, kesenjangan antara aku dan mereka juga tidak seberapa jauh. Kalau bukan karena sumber daya keluarga diprioritaskan pada yang lain, aku mungkin sudah mencapai alam pembentukan fisik sekarang, bahkan mungkin sudah menerobos alam pengukuhan roh ...."
"Sudah, sudah, sudah. Aku nggak tertarik dengan semua ini. Kamu istirahat dulu." Jerry tidak tahan lagi mendengar Arno memuja diri sendiri. Entah berapa lama lagi Arno akan berceloteh jika tidak dia hentikan.
...
Dua jam kemudian, mereka berlima sudah melintasi beberapa gunung salju dan akhirnya melihat bayangan orang di depan. Sepertinya sudah sangat dekat dengan tempat tujuan.
Setelah berjalan sekitar setengah jam lagi, lingkungan di sekeliling berangsur-angsur menjadi ramai. Walton menunjuk salah satu gunung salju yang relatif lebih datar. "Di situlah lokasi pertandingan seni bela diri."
Di arah yang ditunjuk oleh Walton, ada beberapa pondok di puncak gunung, serta ada sebuah gelanggang besar yang terbuat dari batu di tengahnya.
Sudah banyak orang yang berkumpul di kaki gunung. Di sekeliling, juga ada banyak rumah kayu dan kios yang membentuk pasar kecil.
Jerry mengangkat alis ketika melihat itu. Setelah bertahun-tahun, telah terbentuk sejenis mode dan budaya di tempat itu.
Jerry juga melihat sebuah paviliun di ujung pandangan. Meskipun bukan bangunan modern, itu tetap tampak sangat aneh di tengah kawasan gunung salju.
Walton yang memperhatikan ekspresi Jerry menjelaskan, "Itu dibangun oleh sebagian besar kultivator. Tujuan utamanya adalah memberi kemudahan untuk pertandingan seni bela diri."
"Di sini sudah tidak jauh dari pintu masuk dunia bela diri, jadi tidak sulit untuk membangunnya. Ada restoran juga di dalam sana. Aku bawa kamu ke sana."
Melalui perkenalan Walton, Jerry perlahan-lahan memahami tempat asing ini. Kawasan ini sungguh seperti miniatur dunia bela diri, sangat beragam isinya.
Jerry memasuki kerumunan orang yang ramai dan mendengar beragam suara berisik, rasanya seperti berada di tengah pasar. Beragam sorakan dan seruan terdengar dari waktu ke waktu. Jerry memandang ke sekeliling. Ada banyak produk jualan yang menarik.
"Pedang besi baja kualitas tinggi, sangat tajam, bahkan bisa potong bulu. Tukar dengan pil penyembuh. Harga bisa dibicarakan secara tulus."
"Tanaman ketul usia 30 tahun dengan khasiat manjur. Harganya dua kristal roh. Ada promo untuk pembelian jumlah besar."
Terdengar beragam sorakan penjual.
Jerry berkeliling sepintas. Sekitar 80% dari produk jualan di sana adalah barang langka yang tidak dimiliki oleh Negara Harya. Perhatian Jerry disita oleh tanaman herbal di depan mata. Baik dari kualitas atau khasiat, semua itu belum pernah dilihat oleh Jerry.
Jerry lebih kaget lagi karena harganya tidak terlalu ekstrem. Tanaman herbal bermutu yang langka pun bisa ditukar dengan tiga atau lima kristal roh.