NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 559

... Di bandara, setelah turun dari pesawat, Jerry langsung pulang ke rumah. Begitu masuk, dia melihat Firli dan Walton yang duduk di pondok sambil minum teh. Jerry bergegas menghampiri mereka dan bertanya, "Kakek telepon dan suruh aku pulang. Apa yang terjadi di rumah?" Firli dan Walton bertukar tatapan, lalu menggelengkan kepala. Namun, Walton menerangkan, "Anggota dari keluarga ibumu datang hari ini. Mereka sedang bahas sesuatu, aku nggak bisa masuk." Informasi itu menimbulkan gejolak yang besar di hati Jerry. Seketika, Jerry memikirkan banyak hal. Jerry ingat kakek pernah memberitahunya bahwa ada orang dari dunia bela diri yang pernah mencari ayah pada dua tahun lalu. Jika tidak salah tebak, tujuan kedatangan orang ini kali ini adalah membawa ayah kembali ke dunia bela diri. Itu merupakan kabar baik bagi Jerry maupun Greg. Jerry juga berharap orang tuanya bisa bersatu kembali. Akan tetapi, syaratnya adalah Keluarga Lorelai tidak memiliki niat jahat. Jika tidak, ayah mungkin tidak bisa menemui ibu dengan semudah itu. "Apa mereka masih di dalam?" tanya Jerry. Setelah mendapat kepastian dari Walton, Jerry langsung masuk ke dalam ruangan. Begitu membuka pintu, Jerry sudah merasakan suasana yang agak ganjil. Greg dan Kelvin duduk di sana dengan ekspresi suram. Di seberang mereka, selain Javier, ada seorang pemuda berumur 20-an tahun yang tampak jauh lebih muda dari Jerry. Saat Jerry masuk, semua orang serempak memusatkan perhatian padanya. Seorang pemuda yang arogan mengamati Jerry dari atas ke bawah dengan ekspresi superior. Tatapan matanya yang mengejek seperti ingin menyayat Jerry. Lalu, pemuda itu berkata dengan suara dingin, "Jerry Nupo, 'kan? Memang payah seperti yang dirumorkan, nggak ada bakat sama sekali." "Sudah kubilang, mana mungkin orang yang tumbuh besar di tempat kecil semacam ini bisa diharapkan? Di umur sekarang pun belum sampai alam pemusatan energi, benar-benar memalukan." Jerry mengernyit, tetapi tidak berkomentar. Akan tetapi, pemuda itu tidak berhenti di situ. Dengan senyuman sinis, dia beranjak dari kursi dan berjalan ke depan Jerry. Jarak di antara mereka hanya belasan cm, hampir bersentuhan. Ekspresi pemuda itu mengejek ketika menepuk bahu Jerry dengan kuat. "Kusarankan kamu tinggal di sini saja. Nggak ada tempat bagimu di dunia bela diri. Jangan pergi cari mati!" Jerry yang tidak sempat berbicara sejak masuk dihina oleh sekelompok orang asing. Jerry merasa dirinya seperti sudah memasuki dunia lain.

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.