NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1697 Sesaat Terasa Panas

Suasana hati Regis yang mulai membaik saat ini sedikit berkurang saat dia menatap keatas langit yang berangsur-angsur telah berubah secara gelap. "Nak, sudah hampir malam," ucapnya sambil menghela napasnya. “Sudah waktunya kita pulang.” "Baik." Olympias mengangguk dan membantu Regis masuk kedalam kedalam rumah. Saat ini hidangan ikan arwana itu sudah matang. Ortwin juga sudah menyiapkan berbagai hidangan lainnya. Semua hidangan yang disajikan berbentuk sederhana, tetapi semuanya tampak lezat. Regis duduk diatas meja. Wajahnya terlihat sedikit pucat. Setiap beberapa detik, pria itu terbatuk-batuk hingga beberapa kali. “Tuan, kondisimu tidak dalam keadaan sehat. Mengapa kau tidak kembali ke kamarmu dan beristirahat terlebih dahulu?” Ortwin menjadi semakin khawatir ketika dia melihat kondisi Regis yang terserang batuk. Regis menggelengkan kepalanya sebagai bentuk penolakan. “Paman Ortwin, aku baik-baik saja. Yang ingin kulakukan saat ini hanyalah makan enak bersama Oly. Kau juga harus duduk. Kita akan makan bersama." Pada akhirnya, Ortwin tidak banyak bicara dan memilih untuk menuruti perintah Regis. Olympias juga telah duduk di sampingnya. Dia juga merasa sangat khawatir tentang kondisi kesehatan Regis, tetapi pada akhirnya dia hanya bisa terdiam. Regis mungkin tidak bisa bertahan lebih lama dalam kondisinya saat ini. Ini bisa menjadi keinginan terakhir dari pria tua itu. Dalam hal ini, mereka juga harus mengabulkan keinginannya untuk dapat makan bersama. Regis mendorong ikan arwana kukus itu ke hadapan Olympias. Dia berusaha untuk mendesak, “Nak, kau harus menyantap ikan ini malam ini juga. Kau harus menyelesaikan semuanya. Aku tidak akan membiarkan kau menyisakan hidangan ini barang sedikitpun.” Olympias hanya bisa menatap wajah Regis dengan tatapannya yang kosong, “Kakek, mengapa hanya aku yang harus menyantap hidangan ini? Bukankah kalian berdua juga ingin makan bersama denganku?” Regis menggelengkan kepalanya, "Tidak ada gunanya jika aku menyantap ikan ini." "Aku juga." Ortwin tampak tersenyum di sampingnya, “Nikmati saja, Nona Muda. Jangan sia-siakan kerja keras kakekmu selama ini.” Olympias hanya bisa mengangguk sebelum dia dapat mengambil sepotong ikan itu dengan garpunya. Meskipun ikan arwana ini sudah matang, namun warnanya masih belum berubah tetap keemasan. Sisik-sisiknya, khususnya, tampak seperti piringan emas yang dimurnikan. Ketika dimasukkan ke dalam mulut, tidak ada rasa yang istimewa darinya. Rasanya seperti ikan pada umumnya, tetapi dagingnya memiliki aroma ringan yang langsung memenuhi seluruh indra perasanya. Olympias dapat dengan jelas merasakan aliran energi kuat yang mulai mengalir dari tenggorokannya hingga sampai ke dalam perutnya setelah dia berhasil memakannya. Dia merasakan sensasi yang hangat setelah menyantap hidangan itu. “Apakah itu enak?” Baik Regis dan Ortwin saling menatap Olympias dengan sorot mata yang penuh harap. "Sangat lezat." Olympias tanpa sadar mengangguk. "Kenapa kalian berdua tidak menyantapnya juga?" "Tidak. Kau yang harus mencobanya dulu.” Regis dan Ortwin bertingkah seperti orang tua biasa pada umumnya, berpura-pura tidak menyukai makanannya sehingga mereka bisa memberikan bagian terbaik untuk anak-anak mereka. Regis segera mengambil bagian lain untuk Olympias. “Ikan ini sebaiknya dimakan selagi masih panas,” sarannya. “Kalau sudah dingin, rasanya akan tidak enak.” "Oh!" Olympias terus saja menyantap hidangan itu. Semakin banyak dia memakannya, maka dia semakin merasa bahwa aroma ikan itu berubah menjadi semakin tajam. Dia merasakan kekuatan yang aneh mulai mendidih tubuhnya setelah dia menghabiskan seluruh ikan, yang merupakan sensasi yang sangat fantastis. Olympias tidak tahu mengapa, tetapi dia menyadari bahwa kekuatan batinnya telah meningkat secara signifikan. "Kakek, apakah dengan memakan ikan ini dapat meningkatkan kekuatan teknik kultivasi?" tanpa sadar Olympias bertanya. “Mereka yang memakan ikan arwana dari Danau Welkin dapat memperoleh kekuatan budidaya mereka selama dua puluh tahun lebih, hidup mereka akan lebih lama, dan mereka dapat mempertahankan masa mudanya lebih lama lagi,” jawab Regis sambil tersenyum. Olympia merasa sangat terkejut. “Apakah itu benar?” "Kau akan mengetahuinya apakah itu benar atau tidak di masa yang akan datang," jawab Regis. Regis memperhatikan piring ikan yang baru saja dibersihkan oleh Olympias. Kini yang tersisa di piring itu hanyalah tulang belulang, yang membuatnya mengangguk dengan perasaan puas. Ortwin dengan cepat membawa sebuah kotak yang aneh dan meletakkan tulang ikan itu dengan sangat hati-hati ke dalamnya. "Benda ini akan menjadi obat mujarab yang ampuh setelah tulang-tulang itu mengering." Olympias mulai merasakan kesedihannya secara tiba-tiba, setelah dia menyadari akan sesuatu. Ketika kakeknya menghilang selama dua bulan saat itu, dia benar-benar pergi ke Danau Welkin untuk menangkap ikan arwana itu. Tujuan utamanya adalah untuk menyiapkan ikan untuknya. Ikan ini mungkin telah disajikan di meja makannya sepuluh tahun yang lalu jika tidak ada kecelakaan yang menimpa keluarganya pada saat itu. Akibatnya, ikan arwana itu harus bertahan hidup selama sepuluh tahun lagi sebelum akhirnya perjuangannya selesai usai disantap oleh Olympias. “Nak, kau masih memikirkan kejadian tentang ayahmu, bukan?” Regis bertanya sambil menggigit sepotong daging babi di atas meja. Olympias tidak tahu bagaimana dia akan menjawab pertanyaan itu. “Aku merasa sangat senang bahwa akhirnya kau dapat mengunjungiku hari ini. Itu juga yang menunjukkan bahwa kau tidak lagi menganggapku buruk seperti yang kau lakukan pada saat itu, ‘kan?” Olympias terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab, "Kakek, jangan bicarakan hal itu lagi." "Tapi aku harus mengatakan sesuatu tentang hal itu." Regis berdiri dengan tegak. “Saat itu, aku adalah orang yang paling menghargai ayahmu,” jelasnya. “Aku sangat ingin mewarisi posisi patriarki itu kepadanya, tetapi aku lupa untuk mengantisipasi bahwa ada beberapa pihak yang begitu jahat dan hal seperti itu ternyata benar-benar akan terjadi.” “Saat itu aku sudah mengetahui semua permasalahan yang dialami oleh ayahmu, tetapi aku berusaha untuk tidak mengejarnya karena aku merasa khawatir jika semua anggota keluarga tahu tentang masalah yang terjadi dalam negeri dan invasi yang dilancarkan oleh pihak asing pada saat itu. Mungkin ini sangat mengguncang pondasi keluarga jika aku akan menyelidiki peristiwa ini secara menyeluruh. Pondasi keluarga yang kita bangun selama beberapa abad akan hancur dalam sesaat.” “Aku merasa kesepian hidup seorang diri di puncak pegunungan, dan aku merasa tidak berdaya karena aku tidak bisa melakukan apa pun. Bahkan jika aku tahu jawabannya, yang bisa aku lakukan hanyalah menyimpan jawabannya sebagai rahasia yang aku tutup seumur hidup. Aku tidak akan memberitahumu siapa pelaku sebenarnya meskipun waktuku sudah dekat sekarang. Apakah kau akan menyalahkan aku untuk peristiwa itu, Nak?” Olympias berkata seraya tersenyum, "Jawaban yang kau ucapkan bisa jadi tidak benar." "Itu benar," Regis telah meletakkan garpunya dan berjalan dengan terhuyung-huyung, seolah-olah dirinya tak sanggup menopang tubuhnya sendiri. Olympias bergegas untuk segera membantunya. Kemudian Regis berjalan dengan langkah yang gontai menuju ke arah jendela, di mana dia dapat mengabaikan seluruh anggota keluarga White. “Nak, pondasi keluarga kita sudah terjaga selama lebih dari dua abad lamanya. Selain itu, keluarga kami juga memiliki kekuatan dan pengaruh di berbagai macam organisasi seni bela diri kuno. Kami juga telah mengontrol sejumlah besar sumber daya dan kontak di Dunia Kedua di luar negeri. Di dunia seni bela diri kuno, juga masih terdapat delapan anggota keluarga lagi seperti keluarga kita. “Selain kita, masih ada juga organisasi besar seperti Sekte Boulderfists, Sabres, dan beberapa yang lainnya yang telah diturunkan selama bertahun-tahun. Meskipun Kredo dan organisasi besar ini tampak damai di atas permukaan bumi, mereka telah berjuang dengan cara yang terbuka maupun terselubung. Saat ini, pertempuran semakin memanas saat kita sedang berbicara. Yang lain akan memanfaatkan kesempatan untuk dapat menerkam dan melahap kekuatan yang lemah.” “Pada saat yang sama, dunia seni bela diri kuno juga telah memiliki banyak organisasi kecil maupun menengah. Disaat yayasan keluarga milik White mendapatkan serangan maka, organisasi kecil ini akan menikam kita dari belakang. Bagaimanapun juga, seluruh dunia dapat dengan mudah mengambil manfaat dari jatuhnya paus yang besar.” “Sekarang aku akan mati, sudah ada banyak orang di dunia seni bela diri kuno yang ingin bergerak melawan kita.”

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.