Bab 748
Reva yang tampak lemah berjalan tertatih-tatih ke luar kamar. Wajahnya benar-benar pucat.
Wanita itu terhuyung dan menyandarkan diri ke dinding. Perlahan dia berjalan ke arah lorong yang tidak terpantau kamera.
Ibunya keluar sendiri dari kamar dengan ekspresi cemas, seolah takut akan sesuatu.
Ditambah lagi, sebelum kejadian, ibunya sempat menggunakan ponsel ini untuk menghubungi Nadira.
Otak Beni terasa kosong. Dia tidak bisa memikirkan kemungkinan lain.
Dengan langkah lebar, dia menerjang ke arah Nadira dan langsung mencekik leher perempuan itu. Ponsel tadi dihantamkan ke samping wajah Nadira.
Suara Beni meninggi. Tatapannya liar karena amarah. "Sekarang kamu mau bilang apa lagi, Nadira?"
"Kamu menyuruh Zea membawa ponsel ini ke ruang perawatan ibuku, 'kan? Kamu mau menghubunginya."
"Cara apa yang kamu pakai buat mengancam ibuku sampai dia keluar sendiri dari ruang perawatan?"
"Ayo jawab! Kenapa kamu menculik ibuku? Apa tujuanmu sebenarnya? Kenapa kamu sekejam itu?"
"Bukan aku, bukan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda