Bab 719
Aneh. Mengapa ekspresi ibu dan anak itu kaku?
Beni mengamati keduanya. Pakaian yang Morris kenakan jelas berbeda dari yang biasanya Zea pakai di vila.
Detik itu juga, sebuah pikiran menyelinap dalam benaknya. Dulu Nadira melahirkan dua anak, tetapi yang satu sudah meninggal.
Beni terkejut oleh pemikirannya sendiri. Dia refleks mendorong Nadira ke samping, lalu berdiri di depan anak itu dan menatap tajam ke arahnya.
"Ayah, Ayah!" Morris cepat bereaksi. Bulu matanya bergetar karena gugup. "Ini aku ... "
"Siapa namamu?" Beni langsung bertanya, tidak memberi kesempatan untuk bereaksi.
Jantung Nadira hampir copot. Dia takut Morris akan keceplosan.
"Aku ... aku Zea," jawab Morris sambil menggenggam lengan baju erat-erat. "Ayah kenapa sih? Anak sendiri nggak kenal."
Mendengar jawaban itu, tatapan curiga Beni tidak langsung hilang. "Tadi Ayah berangkat lebih dulu, bagaimana bisa kamu sampai di sini lebih cepat dari Ayah?"
"Kamu juga datang sendirian, nggak bawa pengawal atau sopir ... "
"Sudah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda