Bab 718
"Nadira."
"Kamu diam-diam mengambil halaman-halaman penting itu, 'kan? Setiap halaman dokumen yang Reza pakai buat menjebak aku, kamu yang mengambilnya, 'kan?"
"Nadira ... "
"Kamu nggak tega lagi, ya?"
Beni menyunggingkan senyum tipis. Tatapan matanya dalam dan penuh hasrat.
Tubuh Nadira langsung menegang. Desir halus merambatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Aku? Nggak kok!" sahut Nadira.
Entah bagian mana dari perkataan pria itu yang dia sangkal.
"Ah!" Nadira menjerit kecil saat Beni memaksanya untuk berbalik.
Beni kini berdiri tepat di depannya. Kedua tangan pria itu menggenggam lengannya. Beni menatap perempuan mungil di depannya. Tubuh ramping Nadira yang dibalut blus dan rok tampak begitu rapuh.
Pria itu tersenyum samar dan mendekatkan bibirnya hingga nyaris menyentuh hidung Nadira. "Kamu masih cinta sama aku, ya?"
Nadira tertegun, jelas bingung.
"Nggak usah berkelit lagi. Tindakanmu sudah cukup jadi bukti." Tangan pria itu mencengkeram dagu Nadira dengan arogan.
Pria in

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda