Bab 698
"Sadar kok," jawab Nadira dengan senyum menggoda. Sambil menopang dagu, dia menatap dengan mata yang sayu. "Katanya, kalau putus biasanya masih ada tarik ulur. Jadi, aku kasih kamu kesempatan malam ini ... "
"Nadira, jangan main-main lagi!" Sorot mata Beni menggelap.
Nadira bergeming, tidak surut. Meskipun jantungnya melompat ke sana ke mari, ujung bibirnya mempertahankan senyum. "Sudah mabuk, masih belum mau main juga?"
"Masih berusaha setia buat Lestari, ya?"
"Kesempatan ini cuma datang sekali. Besok, kita sudah jadi orang asing."
Orang asing ...
Dua kata itu langsung menghantam kedalaman hati Beni.
Dia memang ingin menemui Nadira hari ini untuk terakhir kalinya sebelum menikah besok.
Namun, saat sudah bertemu, perempuan itu malah membuatnya kesal.
Di satu sisi, Beni benar-benar ingin menjadi pria berengsek, tetapi dia tidak bisa. Dia bukan orang yang tidak punya prinsip.
Besok dia akan menikah. Jika hari ini masih menyentuh Nadira, dia akan merasa bersalah pada kedua perempuan itu.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda