Bab 696
"Nona Nadira datang ke kantor Grup Trendy dan sudah menunggu. Mungkin dia butuh tanda tangan Bapak buat dokumen proyek pameran perhiasan."
"Dia sudah datang?"
Asap rokok yang baru diisapnya mendadak tertahan. Kelopak matanya yang berat karena mabuk pun terangkat. "Kenapa nggak bilang dari tadi?"
Kakinya yang panjang segera melangkah ke luar, meninggalkan ruang VIP.
Sada terlihat bingung. "Saya juga nggak tahu, Pak. Orang kantor nggak ada yang kasih kabar."
"Saya tahunya dari grup obrolan asisten."
"Saya sudah atur agar Nona Nadira menunggu di ruang kamu. Bapak mau balik sekarang?"
Belum selesai bicara, pria yang menguarkan bau alkohol itu sudah meraih kunci mobil.
Sada diam-diam kesal. Percuma bicara banyak tidak didengarkan. Besok Pak Beni sudah akan menikah. Sempat-sempatnya menemui mantan istri ...
Bosnya itu benar-benar berengsek atau cuma sulit move on?
Sementara itu, di kantor CEO Grup Trendy ...
Nadira masuk ke ruang kerja yang berkesan megah dan dingin itu. Jendela besar tampak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda