NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 673

"Kakak Ketiga sudah pulang? Aku sama Zea lagi makan bareng. Aku ambilkan nasi buat kamu, ya." Namun, tatapan Beni tertuju pada putranya. "Zea, kamu kenapa?" "Tenggorokanku nggak enak," sahut si kecil, tampak tidak nyaman. Pria itu langsung menoleh dan bertanya kepada Lestari, "Kamu kasih dia makan apa?" Nada bicaranya dingin dan menusuk. Lestari tertegun, lalu menunjuk ke meja makan dengan ekspresi terluka. "Ikan gurami rebus. Zea paling suka itu." Beni melirik hidangan ikan di meja. Ketika melihat mangkuk tempat duri ikan di sebelah piring Zea kosong, bibir tipisnya langsung terkatup rapat. Dengan tatapan menegur, dia melirik ke Lestari. "Kamu nggak bantu ambilkan duri buat Zea? Itu durinya tertelan." "Uhuk ... uhuk ... " Zea tampak makin tidak nyaman. Bocah itu terbatuk sambil memegangi lehernya. Lestari tertegun menatap reaksi si kecil dan buru-buru menjelaskan, "Tapi, Kakak Ketiga, aku sudah pilihkan bagian dekat ekor yang nggak ada durinya buat Zea." "Iya, tapi masih ada duri keci

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.