Bab 631
Nadira tertegun sejenak. Mengapa pria itu akhirnya berubah pikiran dan memercayai kata-katanya? Namun, dia tidak punya waktu memikirkan jawabannya.
Perempuan itu buru-buru menarik tangan Yovita dan berlari menuju mobil.
Gua di selatan kota terletak di ujung kawasan wisata alam. Mobil hanya bisa sampai di area perkebunan yang sudah dibuka untuk wisata. Di jalan setapak yang gelap menuju gua, Nadira tersandung-sandung menaiki tanjakan ke gunung.
Tampak lampu sirene polisi di depan. Sosok Beni yang tinggi tegap berdiri di bawah langit malam. Kemeja dan rambut pendeknya terlihat sedikit berantakan. Wajah tampannya tertutup bayangan pohon.
"Mereka mungkin ada di dasar gua," ucapnya pelan kepada Nadira.
"Anakku ada di bawah sana?" Karena gelap, Nadira tidak bisa melihat di mana mulut gua itu berada. Yang dia tahu, saat ini mereka berdiri di tempat yang tinggi.
Hatinya diliputi kecemasan. Perempuan itu meremas-remas tangannya sendiri dengan gelisah.
Polisi anti teror berdatangan. Mereka berte

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda