Bab 93
Saat melihat Johan menghampirinya, Gisel tersenyum dan memanggilnya, "Johan ... "
Namun, ucapan Johan membuat senyumnya seketika membeku.
"Gisel, aku bisa memberimu semua yang kamu inginkan, tapi kamu harus tahu, dengan posisiku saat ini, untuk bersamaku secara terang-terangan, itu nggak mungkin. Kita hanya bisa jadi suami dan istri secara hukum. Jadi, apa pun yang kulakukan, kuharap kamu nggak menggangguku."
Wajah Johan sangat tegas, tidak ada senyuman sedikit pun.
"Kamu hanyalah anak angkat Keluarga Setiawan, dan nggak ada hubungan kerabat dengan Juwono. Kuharap kamu menyadari posisimu yang sebenarnya."
Kata-katanya jelas-jelas menyiratkan peringatan agar Gisel tidak membuat masalah.
Gisel berhenti mengelus perut.
Jika ingin terus berdekatan dengan pria sekaya Johan, dia hanya bisa bersabar.
Namun, dia tidak terima jika harus mengalah.
Gisel mengatupkan bibirnya. Sambil mengerutkan kening, gadis itu mengatakan dengan suara lembut.
"Semua yang kamu katakan, aku sudah tahu ... Johan, a

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda