Bab 50

Saskia berbicara dengan terus terang. "Siapa yang nggak tergiur dengan harta dan uang? Aku bahkan sampai bermimpi ingin mendapatkannya." "Lalu kenapa ... ?" Rangga semakin bingung. "Karena kalau aku ambil sekarang, itu nggak pantas." Suaranya menjadi lebih dalam, menyingkapkan ketajaman yang dingin. "Kalau aku terima sekarang, aku cuma akan dianggap jadi gadis yang hilang dan tiba-tiba kembali, yang mengandalkan kasih sayang Kakek dan perlindungan Kakak untuk mendapatkan segalanya tanpa usaha." "Mereka di luar sana, yang hari ini menertawakanku, apa yang akan mereka katakan?" "Mereka hanya akan menganggapku orang yang sial tapi beruntung, yang tanpa Keluarga Juwono, nggak berarti apa-apa." Saskia menatap jauh ke luar jendela kaca yang menghadap pemandangan malam Kota Mandara. "Kak, hidup yang hilang selama bertahun-tahun itu nggak bisa kuambil kembali. Tapi aku akan mengambil sendiri apa yang memang milikku, satu per satu, dengan cara yang jujur dan terhormat." Kata-katanya bergema di