Bab 18
Saskia sedikit terkejut. "Kenapa kamu ada di sini?"
Namun Mason tidak menjawab. Tatapannya hanya tertuju pada pergelangan tangan Saskia yang terluka, bibirnya sedikit mengencang.
"Aku antar kamu ke rumah sakit dulu."
Saskia sebenarnya tidak terlalu ingin pergi. "Nggak apa-apa, cuma sedikit memar."
"Nggak bisa, kamu harus ke rumah sakit."
Suara Mason kali ini terdengar sangat tegas.
"Kalau kamu coba menolak lagi, aku akan menggendongmu keluar dari sini ... "
Saskia terdiam.
Dia tidak mau sampai dipermalukan seperti itu.
Hanya saja, sikap Mason ini terasa aneh sekali.
Akhirnya mereka tetap pergi ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen, dokter mengatakan tidak ada masalah serius, hanya perlu ditempeli plester obat dan istirahat beberapa hari.
Saskia duduk sambil menggerakkan pergelangan tangannya, rasa sakitnya sudah tidak separah tadi.
Ketika dia bersiap untuk pulang, Mason datang sambil membawa plester obat.
"Ulurkan tanganmu, biar aku yang pasang."
Melihat sikap Mason yan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda