Bab 743
Saking heningnya, bunyi detak jarum jam pun terdengar dengan jelas.
Tak disangka, Yolanda akan memperlakukan seorang pria seperti itu!
Jadi ... apa hubungan mereka sebenarnya?
Semua orang mulai menebak.
Arman memandang Yolanda yang tengah merapikan kerah bajunya dengan tatapan hangat, kemudian berkata dengan lembut, "Terima kasih, Yolanda."
Dia tahu Yolanda melakukan semua ini untuk mendukungnya.
"Buat apa berterima kasih kepadaku? Kamu itu Kak Arman, sudah seharusnya aku melakukan ini."
Yolanda tersenyum manis, sorot matanya penuh kelembutan.
Sebaliknya, Citra yang melihat semua ini tampak memucat.
Apalagi, teringat akan sikapnya kepada Arman barusan.
Rasa dingin yang mendalam langsung merayap ke dalam lubuk hatinya.
"Hehe. Kenapa acara sebesar ini bisa begitu sepi?"
Tiba-tiba terdengar suara tawa dari depan pintu masuk.
Seorang pria paruh baya yang mengenakan jubah putih, berpenampilan gagah masuk.
"Kepala keluarga Wiratama dan Tuan Besar Syafri!"
Semua orang terkejut.
Yang datang ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda