Bab 452
"Eh ... Arman, apa kita pernah bertemu di tempat lain sebelumnya?"
Lydia berpikir sejenak dan mengungkapkan apa yang ada di hatinya.
Jantung Arman berdegap kencang, apa Sofia mengingat anak laki-laki saat itu?
"Sofia, kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Arman pura-pura tidak tahu dan bertanya.
"Apa kamu ingat, dulu kamu pernah bilang tentang takdir padaku?"
Sofia bertanya dan wajahnya agak merona.
"Ingat, kenapa?"
Arman tidak yakin dan terus mencoba menggali informasi dari Sofia.
"Jadi, aku merasa agak aneh, aku berpikir apa kita pernah bertemu sebelumnya, tapi aku lupa."
Sofia menjawab.
"Rupanya begitu."
Arman mengerti dan berkata, "Waktu itu aku cuma bercanda, aku cuma merasa kalau kita saling tertarik pada pandangan pertama, jadi aku berkata begitu."
"Saling tertarik."
Sofia berbisik dan wajah manisnya merona.
Fiuh.
Arman merasa lega dalam hati.
Sepertinya, Sofia tidak ingat.
Dia tidak berani dan tidak ingin mengungkapkan kepada Sofia kejadian 15 tahun yang lalu karena dia

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda