Bab 287
Setelah mendengar ucapannya, di wajah Dreya terbit senyum pahit yang samar.
Setiap kata yang Adrian ucapkan, seolah menembus langsung ke pusat hatinya.
"Reya."
Adrian di sampingnya kembali memanggilnya dengan lembut.
Dreya menoleh secara naluriah, penasaran, "Ada apa?"
"Kalau bisa, kelak menikahlah dengan seseorang yang sederhana. Latar belakang sederhana, keluarga sederhana, pekerjaan pun sederhana ... "
Dreya spontan menelan ludah.
Sayang sekali, pria yang pernah dia cintai, tidak ada satu pun yang sederhana.
Dia belum bisa memastikan apakah perasaannya terhadap Rafael bisa disebut cinta.
Namun, setidaknya, dia tidak menolak kedekatan Rafael ...
Pria di sekelilingnya semuanya rumit, dan ironisnya, mereka berasal dari keluarga yang sama.
Dia pun berpikir, jika kakak seniornya tahu soal ini, pasti akan sangat kecewa padanya.
Saat Dreya hendak bicara, Adrian mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya. "Bagaimanapun juga, kamu itu adik junior perempuanku satu-satunya. Aku nggak ingin liha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda