Bab 279
"Kalau kamu memang penasaran, kenapa tiba-tiba berhenti bertanya?"
Suara Rafael menjadi lebih rendah, penuh tekanan, dan matanya yang menatap Dreya terasa panas.
Meskipun tidak ada pencahayaan di malam hari, Dreya tetap bisa melihat jelas kilatan amarah di mata Rafael.
Karena Dreya tidak lanjut bertanya, Rafael menjadi kesal?
Dreya menatapnya balik, lalu berkata dengan nada dingin, "Kamu nggak ada niat menjawab, jadi buat apa aku terus bertanya? Kamu bisa saja cari alasan dan menghindar ... "
"Menurutmu, kamu berdua pergi beli apa?"
Tangan Rafael yang melingkar di pinggang Dreya tiba-tiba mencengkeram sedikit lebih kuat.
Dreya mengernyit karena rasa sakit, lalu memukul dada Rafael sambil berkata, "Lepasin aku sekarang juga!"
Tepat saat itu, suara langkah kaki terdengar dari kejauhan. Jantung Dreya langsung melonjak ke tenggorokan.
Langkah itu terlalu akrab, mirip sekali dengan langkah kaki Javi ...
"Kalau kamu memang penasaran, baiklah, aku akan jelaskan."
Melihat Dreya menoleh ke arah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda