Bab 118
Dreya menutup pintu, lalu berjalan ke sofa di seberang dan langsung duduk.
"Ngapain lagi? Tentu saja aku datang buat minta penjelasan," ujar Javi dengan kesal sambil mengernyit. "Sejak di rumah lama sampai sekarang, kamu belum memberikan jawaban yang memuaskan. Apa jangan-jangan kamu nggak berniat menjelaskan?"
Dreya pun tersenyum dengan dingin.
Dia pikir masalah ini sudah berlalu, ternyata pria berengsek satu ini masih tidak mau menyerah.
"Sudah kubilang, dia duluan yang menghinaku, jadi aku menamparnya," kata Dreya tanpa basa-basi. "Aku memang nggak menyelidiki, tapi aku tahu siapa dalang yang mengusik klinik dan aku tahu dia terlibat!"
"Apa kamu benar-benar nggak mau menyerah atas hal ini?"
Tangan Javi sontak mengepal, ekspresinya terlihat sangat kesal.
"Bukannya kamu duluan yang nggak mau menyerah?" sahut Dreya sambil tertawa dengan dingin. "Aku juga awalnya nggak berniat memperhitungkan masalah ini dengannya. Aku saja belum membalas jebakan yang dia rancang diam-diam itu, tapi Pak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda