Bab 675
Sebelum pergi, Adelia mengirimkan pesan kepada Intan: [Kali ini pasti berhasil, rencanaku berjalan dengan sangat indah.]
Adelia mengirimkan pesan itu dengan sangat percaya diri.
Namun, kepercayaan diri inilah yang membuat Intan merasa ada yang janggal.
Instingnya mengatakan bahwa bidak Keluarga Lestari yang dia tanam sepertinya akan gagal.
...
Di ruang tamu.
Adelia meletakkan ponselnya di atas meja.
Xander duduk di hadapannya.
Jeffry berdiri di belakang Xander dan berjalan mondar-mandir dengan gelisah.
Mereka sedang menunggu telepon dari si kepala pelayan.
Akhirnya, setelah menunggu hampir selama 40 menit, tepat begitu lonceng pertama yang menandakan hari sudah tengah malam berdentang, ponsel itu berbunyi.
Si kepala pelayan menelepon lagi.
"Bu Adelia, bawalah uangnya ke kedai mi di jalan lama. Telepon aku setelah sampai di sana."
"Ya, ya aku segera ke sana. Jangan lukai Nona Shania, uangnya sudah aku siapkan."
Telepon pun ditutup.
Adelia menatap ponselnya dengan lesu. "Xander, aku perg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda