Bab 660
Si sopir sepertinya tuli.
Mobil masih melaju dengan cepat.
Hujan di luar sudah berhenti, tampaklah sebuah pelangi yang indah di langit.
Saat melihat respons Shania yang begitu keras, Xander pun berujar menenangkan, "Ini rumah nenekku dari pihak ibuku, bukan rumah nenek serigala. Kamu nggak perlu takut begitu."
Shania menarik napas, dia sudah tidak tahu harus berkata apa. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata dengan putus asa, "Kalau gitu sih aku pergi ke rumah nenekku saja. Di sana boleh juga, orang tuaku juga ada di sana."
Shania tidak tahu bagaimana respons nenek Xander terhadapnya.
Saat membayangkan berdiri dan ditatap oleh banyak orang, Shania jadi merasa jengkel. Dia merasa sangat enggan.
"Nona Shania, kita ini bukan datang untuk berlibur," kata Xander dengan ekspresi serius.
Shania sedikit memicingkan matanya.
Heh.
Xander mengubah panggilannya ...
Shania bisa menebak apa yang akan Xander katakan selanjutnya, jadi dia menyahut dengan nada tajam, "Aku tahu kok. Kamu akan menghadi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda