Bab 480
"Shania!"
Dia menggertakkan gigi karena marah.
"Tutup mulutmu, jangan mendadak histeris dan ngomong ngawur." Shania segera mencegahnya mengatakan hal-hal memalukan itu.
Pria itu berteriak-teriak tentang kehamilannya. Kalau sampai terdengar Xander, bisa-bisa dia mengira obat sebelumnya tidak manjur dan langsung menarik Shania untuk periksa kehamilan.
Kening Xander langsung berkerut dalam.
Sepertinya pria itu tidak mengira orang yang dihindari Shania adalah Jevan.
Padahal belakangan ini pria itu sudah tidak terlalu sering muncul ... Kenapa hari ini tiba-tiba muncul lagi?
Apa yang memicunya seperti ini?
Jevan menatapnya sejenak, lalu menyeringai dingin. "Aku mengerti."
Shania tidak membiarkannya bicara?
Berarti dia tidak ingin Xander tahu tentang keberadaan anak itu. Berarti Shania memang tidak berniat melahirkan anak itu.
Setidaknya Shania masih punya sedikit akal.
Xander makin curiga. "Dia mengerti apa?" pikirnya.
"Dia sedang main sandiwara apa ini?" lanjutnya dalam hati.
Dia menoleh ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda