Bab 478
Tatapan Xander yang semula jatuh pada layar komputer, kembali terangkat.
Dia menatap gadis itu dan tersenyum tipis. "Shania, ini pertama kalinya kamu menungguku pulang kerja."
Shania duduk di sofa.
Dalam hati, dia menggerutu, "Siapa juga yang gila ingin pulang bareng bos?"
Sekarang dia memang sudah selesai bekerja, tinggal mengubah Xander ke mode "pria yang punya hubungan dekat denganku".
"Pak Xander, jangan ajak aku ngobrol. Cepat selesaikan pekerjaanmu."
Xander tersenyum. "Hm, Shania, kamu benar, efisiensi kerjaku memang buruk."
Shania terdiam.
Perkataan itu terlalu mengerikan.
Dia tidak bicara lagi dengan pria itu, langsung mengambil earphone dan menunduk memainkan ponsel.
Dia tidak menyadari bahwa duduk di kantor presdir dan dengan tenang bermain ponsel juga membutuhkan keberanian yang luar biasa.
Xander menarik kembali pandangannya.
Dia segera menyelesaikan pekerjaan di tangannya, menutup laptop, lalu berdiri menghampiri Shania.
Melihat Shania membelakanginya, asyik menonton video

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda