Bab 463
Shania pun menyesuaikan diri dengan "peran" sebagai orang yang sedang flu dan demam. Ditambah memang tubuhnya sudah terasa pegal dan lemas, jadi berpura-pura lemah sama sekali tidak sulit baginya.
Siska dan Karen pun membantunya kembali berbaring di atas ranjang.
Sebelum keluar tadi, Shania sudah membuka semua jendela untuk menghilangkan sisa aroma yang ambigu di dalam kamar.
Dia juga diam-diam menyembunyikan seprai yang kotor karena "pertempuran" mereka semalam.
Namun, salep itu terguling ke samping bantal tanpa disadari oleh Shania.
Saat Siska membantu membaringkannya, matanya yang tajam langsung menangkap benda itu.
Baru saja dia ingin bertanya kenapa ada salep di situ dan hendak mengambilnya, wajahnya langsung memerah hebat begitu melihat keterangan fungsi di kemasannya.
Salep luar.
Kegunaan meredakan bengkak dan kemerahan.
Bengkak dan merah?
Bagian mana yang bengkak dan merah?
Siapa?
Tepatnya ...
Siapa yang ...
Merah dan ...
Bengkak?
Saat itu juga, Shania menggeliat pelan, menguba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda