Bab 452
Xander juga agak terkejut. "Baik, kalau begitu kita batalkan saja."
Baru saja ucapannya selesai, Nayla tiba-tiba menerjang dan memeluknya. Gerakannya begitu cepat hingga Shania pun tak sempat melihat dengan jelas.
Xander mengernyit kesal, mengulurkan tangan untuk mendorongnya.
"Sepuluh menit saja, biarkan aku memelukmu. Setelah ini aku nggak akan mengganggumu lagi," seru Nayla dengan suara sengau.
Namun, Xander tetap mendorongnya menjauh.
Permohonan terakhir itu tetap tak mengubah keputusan Xander. Suaranya tenang, namun kejam, "Selamat tinggal."
Dia berjalan melewati Nayla tanpa ragu sedikit pun.
Shania perlahan mengikutinya dari belakang.
Sepuluh menit memang tak lama.
Tapi jika diberi, sepuluh menit karena iba bisa berubah jadi dua puluh menit, lalu tiga puluh menit ... dan akhirnya menjadi penjara waktu yang tak berujung. Nayla akan terus tenggelam, merasa dirinya masih punya harapan.
Dia tidak salah mengambil keputusan itu.
Dalam arti tertentu, ini juga demi kebaikan Nayla.
"Shani

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda