Bab 442
"Dunia ini hanya mengenal kalah dan menang. Mengutip istilah kalian orang Idio, 'yang menang menjadi raja, yang kalah jadi penjahat'. Aturan hanya ditentukan oleh pemenang."
"Gaya kerja kamar dagang sangat sejalan denganku."
"Itulah sebabnya kami tertarik mengajak Pak Xander bergabung, bukan? Kami sangat membutuhkan sosok seperti kamu, cerdas, visioner, dan berani mengguncang tatanan lama untuk menciptakan aturan baru."
"Nona Belinda terlalu memuji."
Setelah berbagi perasaan dan menunjukkan rasa saling menghargai, Belinda mengubah topik pembicaraan. "Pak Xander bisa sampai di sini, itu berarti kamu sudah menemukan kalungnya, bukan?"
Sambil mengatakan itu, sorot matanya tampak menyimpan keraguan sekaligus ejekan.
Xander menjawab, "Tentu saja."
"Di mana kalungnya?"
Belinda mengulurkan tangan, dengan telapak menghadap ke atas, seolah menunggu Xander mengeluarkannya.
"Jangan buru-buru, akan aku ambilkan sekarang." Xander berdiri dan melangkah ke arah gramofon di ruangan itu.
Ekspresi Belin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda