NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 425

Shania berdiri dengan tenang. Dia menunggu Xander menghampirinya. Shania tidak takut melihat ekspresi dingin Xander. Pria itu mau menakuti siapa? Jeffry berkata dalam hati, "Aku ... " Sebaliknya, Teddy menghampiri Xander dengan semangat, seperti anak hilang yang menemukan ayahnya kembali. "Pak Xander, aku sudah di sini." Xander menatapnya dengan tajam, seolah-olah ingin memukulnya. "Aku suruh kamu apa waktu itu? Ingat nggak?" "Kalau Pak Xander marah, pukul saja aku." Teddy memasang sikap seolah berkata, "Toh aku sudah datang, mau dipukul atau dimarahi, terserah." Kemudian, Teddy menyibakkan jas hitamnya ke samping. "Ayo, pukul aku." Xander mengernyit. Percuma melawan preman yang kuat ini. Kemudian, pandangan Xander melewati Shania dan tertuju kepada Jeffry yang bersembunyi di belakang Shania, "Kemarilah, kubunuh kamu!" Jeffry menangis dalam hati. "Sudah kuduga!" "Sudah kuduga bakal kayak begini!!" pikir Jeffry. Jeffry tidak berani maju, melainkan menjelaskan sambil bersembunyi di belak

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.