NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 244

Hawa di lift menjadi dingin. "Jeffry, pesankan kamar lain untuk Sandi." Sandi buru-buru berkata, "Nggak perlu." Teddy menepuk bahunya dan berkata, "Ya, nggak perlu. Kamarku masih luas, suruh Sandi tidur di kamarku saja." Ekspresi Sandi menunjukkan penolakan. Sandi diam-diam melirik ke arah Shania dan mengeluh dalam hati, "Aku nggak mau tidur dengan Teddy. Aku maunya di kamar Kak Shania yang cantik!" Xander memaki dalam hati dengan emosi, "Dasar pria licik!" "Baiklah. Malam ini, Sandi tidur di kamarmu. Ingatlah, jaga Sandi baik-baik, jangan biarkan dia berkeliaran." "Baiklah," jawab Teddy dengan santai. Sandi berteriak dalam hati, "Nggak mau!" Sandi menatap Siska dan Shania meminta pertolongan. Begitu pintu lift terbuka, Siska dan Shania keluar. Saat Sandi mau ikut keluar, Teddy langsung menariknya kembali. "Kakakmu menyuruhmu mandi di kamarku. Buat apa kamu ikut mereka?" Pintu lift sudah tertutup. Siska melihat ke arah pintu lift, kemudian berkata dengan cemas, "Dik Teddy bukan gay, 'k

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.