NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 229

Saat itu. Xander yang sedang duduk di bawah pohon besar di halaman rumah petani biasa, mendengarkan rekaman yang dikirim oleh Teddy. Setelah mendengarnya, ekspresinya tampak merenung. Lalu, dia membalas pesan ke Teddy: [Gadis itu nggak bicara jujur, tetap waspada.] Teddy membalas dengan emoji OK. Namun, dalam hati dia agak bingung, bagaimana Xander bisa tahu gadis itu tidak berkata jujur? Kata-katanya terdengar tulus, tangisnya pun sangat menyedihkan, emosinya juga tidak terlihat dibuat-buat. "Pak Xander ini memang orang yang sangat curigaan," pikirnya. Di dekat sofa. "Novi, kamu asli dari Kota Aruna, ya?" tanya Shania dengan lembut. "Hmm." Novi tidak mengerti kenapa ditanya begitu, tetapi dia tetap mengangguk. Shania mengeluarkan sebuah buku catatan dari tasnya. Dia telah mencatat apa yang dikatakan Qiara saat mabuk, lalu memberikannya padanya. "Tolong lihat ini. Apa ada tempat yang disebutkan di sini yang kamu kenal, atau mungkin dulu si gadis yang merundung kamu pernah menyebutkanny

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.