NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 169

Matanya tiba-tiba bergetar. Sungguh seperti ada gempa bumi besar dengan kekuatan sepuluh skala Richter di dalamnya. "Siska, kamu gila!!" teriaknya dalam hati. Namun, yang membuat Shania makin bingung adalah, Xander malah serius memikirkannya. Dia menyilangkan tangan di dada dan bersandar ke belakang, alisnya sedikit berkerut, seolah sedang membicarakan transaksi besar. Setelah berpikir matang-matang, dia menyimpulkan, "Hmm, itu bukan hal yang mustahil." Shania membatin, "Kenapa kamu 'hmm' saja?!" Mendengar respons Xander dan melihat sahabatnya yang hampir pingsan, Siska yang asal bicara karena emosi, merasa seolah dia baru saja membuka kotak Pandora. "Haha, benar 'kan?" Dia hanya bisa tertawa canggung. Sebaiknya kita akhiri topik ini. Membuka kotak Pandora tidak semudah menutupnya. Xander melanjutkan, "Meski itu bisa dilakukan, sepertinya dia nggak berani." Sambil mengatakan itu, dia melirik Shania dengan pandangan ringan. Shania kini tidak berani lagi membanggakan diri dengan keberani

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.