NovelRead
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa
Pelabuhan TerakhirPelabuhan Terakhir
Oleh: NovelRead

Bab 155

Begitu Shania mendengar si tua itu bilang mau traktir makan malam, alarm kewaspadaan di dalam dirinya langsung menyala keras. Dan saat dia melihat lelaki tua itu diam-diam melemparkan isyarat mata pada seseorang, kecurigaannya pun semakin kuat. Pasti ada yang tidak beres dengan acara makan malam ini. Tanpa pikir panjang, dia segera melangkah maju. Hatinya terasa tegang, namun wajahnya tetap tampak tenang dan anggun. Dia berjalan ke sisi Xander dan berkata dengan suara lembut namun tegas, "Pak Xander, ahli gizimu sudah dengan tegas melarangmu makan apa pun setelah pukul setengah sepuluh malam. Makan malam ini sebaiknya kita lewatkan saja, ya." Tatapan Xander yang dalam memancarkan kilau lembut penuh kehangatan. "Kalau kamu yang bilang, aku turuti." Kenzi tak bisa menyembunyikan ketidaksenangannya. "Bu Shania sepertinya cukup suka ikut campur, ya?" Shania menanggapi dengan senyum profesional yang sudah terlatih, "Pak Kenzi, Bapak terlalu berlebihan. Mana mungkin saya berani mengatur Pak

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© NovelRead, hak cipta dilindungi Undang-undang

Booksource Technology Limited.