Bab 92
Setelah makan ....
Ricky keluar untuk menerima telepon.
Siena menunggu beberapa menit, lalu menyusul keluar.
Di koridor luar, Ricky sedang merokok, Siena merapatkan bajunya dan berjalan mendekat. "Ada waktu sebentar?"
Dia ingin membicarakan soal kehadiran dalam upacara peringatan ibunya.
Melihatnya datang, Ricky menjauhkan rokok dari tangannya, lalu mematikannya.
"Sudah datang dari kapan?" Ricky menatapnya penuh penilaian.
Siena baru menyadari maksud di balik ucapannya, sepertinya tadi dia menelepon Valen?
"Baru saja, setelah kamu menutup telepon." Dada Siena naik turun sedikit, ucapannya dingin.
Barulah Ricky mengangkat mata menatapnya, satu tangan dimasukkan ke saku, lalu dengan datar berkata, "Hari itu aku mabuk."
Siena tidak langsung paham maksudnya.
Sudut bibir Ricky sedikit terangkat, nadanya santai, "Kupikir kamu nggak akan menjadikan kejadian malam itu sebagai bahan untuk mengungkit sesuatu, 'kan?"
Kepala Siena berdengung seketika, langsung paham maksud Ricky adalah soal hubung

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda