Bab 5
Usai mengerjakan tugasnya, Siena menerima panggilan telepon dari Louis.
Louis menyampaikan kehendak Ricky.
Siena langsung memahami apa yang diinginkan oleh Ricky.
Bagaimanapun, hubungan Valen dengan Ricky termasuk sebagai hubungan di luar nikah. Valen memang menjadi seorang pelakor.
Ricky meminta Siena menangani masalah itu sebagai tindakan pencegahan. Jika nanti ada yang mengungkit masalah lama, Siena selaku istri Ricky telah "membenarkan nama baik" Valen. Dengan begitu, Valen tidak akan dianggap menjadi pelakor, serta bebas dari kecurigaan dan cemooh.
Ricky benar-benar menguras tenaga dan pikirannya untuk Valen!
Adapun kata "pertimbangkan" dari Ricky, itu merupakan sebuah penegasan. Jika Siena tidak setuju untuk menangani hal itu, mungkin tidak ada perusahaan yang berani menerima Siena setelah dia meninggalkan Grup Lanes. Ricky bisa saja memutus jalan hidupnya.
Dalam tiga tahun terakhir, Siena berusaha sebaik mungkin memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Sejak menikah, Siena bahkan memutuskan semua ikatan dengan masa lalu. Alhasil, Siena tidak menerima perlakuan tulus apa pun sebagai balasannya.
Siena sudah lelah.
Siena menyeringai sinis dan berkata dengan tenang, "Aku mengambil cuti karena sakit. Kalau mau paksa aku bekerja dalam kondisi sakit, ini melanggar hukum ketenagakerjaan dan bisa kita bawa ke pengadilan."
Siena pun sudah bercerai dan mengundurkan diri, tentu tidak lagi peduli apakah Ricky senang atau tidak!
Sepulang kerja, Siena masuk ke mobil dan menerima pesan WhatsApp dari ayahnya, Melvin Joran: [Kakakmu sudah bebas dari penjara dan kami berpesta di rumah. Kamu mau pulang?]
Meski Melvin bertanya, Siena mengerti bahwa Melvin tidak ingin dirinya, seorang "putri pemberontak", pulang dan menimbulkan masalah.
Saat itu, hubungan Siena dan Jayden dianggap aib oleh Melvin. Di mata Melvin, Siena telah melanggar norma dan etika. Jika Siena tidak cukup berguna untuk menikah dengan keluarga kaya seperti Keluarga Lunda, Melvin pasti sudah memutuskan hubungan dengan Siena, mengusir Siena dari rumah, dan tidak akan pernah menghubungi Siena lagi.
Namun, itu adalah Jayden, yang dulunya adalah orang terpenting bagi Siena.
Setelah dipertimbangkan, Siena berdandan agar terlihat lebih cerah. Setelah itu, Siena mengemudikan mobil ke vila Keluarga Joran.
Jika bukan karena Jayden, Siena tidak akan memiliki kontak lagi dengan Keluarga Joran.
Ketika melihat Siena, pelayan mengernyit dan memasang ekspresi aneh. "Kenapa Nona Siena ke sini?"
Siena tidak memberi respons. Sejak beberapa tahun lalu, tempat ini bukan lagi rumah Siena. Bahkan para pelayan memandang rendah Siena dan tidak menyambutnya.
"Siena?" Lucy Joran menuruni tangga. Begitu melihat Siena, Lucy memarahinya dengan wajah masam, "Kamu benar-benar nggak tahu malu. Kakakku baru saja pulang dan kamu langsung datang. Apa kamu baru akan puas dengan membuat semua orang nggak senang?"
Lucy adalah anak haram hasil perselingkuhan ayah Siena, bahkan lahir di hari, bulan, dan tahun yang sama dengan Siena. Kini, Lucy bertingkah seperti anak sah dan mengejek Siena.
"Kamu tahu malu, silakan pindah dari rumah ibuku. Biar aku lihat betapa mulia dirimu," jawab Siena acuh tak acuh.
Rumah tersebut dibeli oleh ibu Siena dengan harga tinggi dengan cara menjual lukisan.
Kini, Melvin, Cynthia Tanuel, dan Lucy hidup nyaman di rumah tersebut. Lucy pun menikmati barang-barang peninggalan ibu Siena. Mengapa mereka begitu sombong?
"Kamu!"
Wajah Lucy menjadi muram. Lalu, Lucy kepikiran sesuatu dan mengejek, "Aku justru mau lihat apakah kamu masih bisa senyum nanti."
"Siapa dia?"
Suara seorang wanita yang penasaran menyela pertengkaran mereka.
Mendengar suara gaduh di ruang tamu, dua sosok keluar bersamaan dengan mesra. Melihat kecantikan Siena, Janice Luwin tanpa sadar menarik pakaian Jayden. "Dia cantik sekali."
Jayden melirik Siena sekilas dan buru-buru mengalihkan pandangan pada pacarnya. Jayden langsung mencubit pinggang wanita itu. "Dia adikku, sama seperti Lucy."
"Kamu bahkan cemburu dengan adikku?"
Janice tersipu seraya meninju dada Jayden. Setelah itu, dia berkata pada Siena, "Ternyata Kak Jayden punya dua adik perempuan. Siapa namamu?"
Siena menatap pemandangan itu dengan bingung. Dia sungguh tidak menyangka Jayden akan membawa pacarnya pulang.
Membawanya bertemu orang tua, jelas betapa serius Jayden.
Jayden yang dulunya ingin menikahi Siena dan rela menyerahkan segalanya demi Siena sudah tidak ada lagi.
Sekarang, Jayden hanya akan memperlakukan Siena sama seperti Lucy.
Siena menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang kering. "Siena Wiran."
Janice terkejut dan tampak merenung. Lalu, dia mengajukan pertanyaan yang membuat Siena dan anggota Keluarga Joran tidak senang, "Kenapa bukan marga Joran?"
Siena diam saja.
Janice tersenyum penuh percaya diri. "Namaku Janice Luwin, kamu bisa panggil ...."
"Panggil kakak ipar."
Jayden menanggapi percakapan itu dengan perlahan. Kali ini, Jayden menatap Siena secara langsung. "Aku sudah bertemu wanita yang ingin kuajak serius, kamu panggil saja kakak ipar."