Bab 3
"Jayden!"
Suara riang wanita itu membuyarkan lamunan Siena. Wanita itu melewati Siena dan langsung melemparkan diri ke dalam pelukan Jayden. Oleh karena kebiasaan, Jayden memegangi wanita itu dan membiarkan wanita itu memeluknya.
"Tahukah kamu sudah berapa lama aku menunggumu? Kalau kamu terus di dalam, ayahku akan menikahkanku secara paksa dengan orang lain!"
Jayden menatap wajah wanita itu dan membalas ciumannya yang penuh gairah. Jayden tersenyum. "Buru-buru sekali? Kalau begitu, suruh sopirmu turun dari mobil. Aku akan memberi ayahmu hadiah besar ...."
Wanita itu memprotes dengan centil sambil memeluk Jayden dan menolak untuk melepasnya. "Jahat sekali kamu! Ayahku menyuruhku membawamu pulang. Ayah ingin bertemu denganmu dan memberimu jamuan penyambutan ...."
Siena terpaku di tempatnya dan melihat pemandangan itu dengan linglung.
Baru setelah itu, Siena diserang rasa canggung dan tak berdaya.
Jayden yang dulunya lembut dan penuh perhatian, selalu mementingkan Siena, kini tampak hanya menjadi fantasinya selama lebih dari sepuluh tahun.
Perut Siena mulai sakit lagi.
Pisau itu seolah-olah telah melintasi waktu dan menusuknya lagi.
"Siena, aku nggak mau masuk KK Keluarga Joran. Aku nggak mau jadi kakakmu."
"Tunggu kamu dewasa, nikahlah denganku, oke?"
Suara yang lembut itu terngiang di dalam benak Siena dan membuatnya termenung.
"Awas!"
Teriakan gugup itu membuat Siena menoleh. Sebuah sepeda motor melaju kencang ke arahnya, Jayden beserta wanita itu.
Jayden langsung memeluk wanita itu sambil mundur dan melindunginya.
Siena hanya bisa menghindar sendirian dalam kepanikan dan menutupi wajahnya dengan tangan. Pergelangan kakinya terkilir.
"Kamu ...." Jayden menatap dalam Siena dengan sorot mata yang memancarkan sikap waspada dan kepanikan.
"Aku baik-baik saja."
Siena berbalik dan lari sebelum air matanya menetes.
Wanita itu bertanya dengan heran, "Siapa dia?"
Jayden tertegun sejenak. Lalu, Jayden memegang dagu wanita itu dan menciumnya. "Dia mirip seseorang yang kukenal."
Seseorang yang dikenal ....
Seseorang yang telah hidup bersamanya selama belasan tahun dan dulunya ingin dinikahinya?
Begitu kembali ke dalam mobil, Siena merebahkan dirinya pada setir sambil memegangi perutnya yang sakit dan terengah-engah. Siena dibasahi keringat dingin. Entah rasa sakit di hati Siena yang lebih hebat atau rasa sakit akibat penyakitnya.
Dering telepon yang mendesak memotong pikiran Siena.
Siena melihat identitas penelepon, rupanya Louis.
...
Di Grup Lanes.
Louis mengernyit begitu mendapat dokumen yang dikirimkan oleh Siena.
Mereka jelas berada di perusahaan yang sama, apa yang dilakukan oleh Siena?
Apakah Siena ingin menggunakan cara itu untuk menarik perhatian Pak Ricky karena dilarang untuk mendekati kantor CEO?
Sungguh kekanak-kanakan.
Louis langsung pergi ke Departemen Hubungan Masyarakat dengan jengkel.
Tak disangka, Louis diberitahu bahwa Siena tidak masuk kerja hari ini.
Hari ini sangat sibuk. Louis makin mengerutkan alis dan menelepon Siena.
"Bu Siena, aku nggak peduli apa yang kamu rencanakan saat ini. Kembali ke kantor secepatnya."
Siena menunduk. Jika itu terkait dengan Ricky, apakah berarti Ricky sudah membaca perjanjian cerai dan ingin membahas tentang perceraian?
Itu satu-satunya kemungkinan yang dapat dipikirkan oleh Siena.
Siena tanpa ragu membanting setir menuju Grup Lanes.
Melihat Siena bergegas datang, Louis langsung yakin bahwa sifat Siena sulit diubah. Siena ingin menjadi istimewa demi menarik perhatian Pak Ricky. Senyuman sinis tersungging di wajah Louis.
"Di mana Ricky?" Siena tampak tidak senang.
Siena masih harus pergi ke rumah sakit untuk mengambil obat. Siena masih mempertimbangkan perawatan konservatif. Begitu mulai, akan sulit menyembunyikan penyakitnya dari nenek dan paman.
"Ini di kantor, memangnya Pak Ricky perlu datang menemui Bu Siena?" Louis berkata dengan nada formal, "Pak Ricky memintamu mengurus sesuatu."
"Apakah tentang ce ...."
"Karena perayaan ulang tahun Nona Valen semalam, muncul komentar negatif yang meragukan bahwa Nona Valen menjadi pelakor. Nona Valen bukan orang sembarangan, dia akan menjadi duta merek proyek penting Grup Lanes. Proyek ini nggak boleh dicemarkan, reputasi Nona Valen juga harus tetap bersih!"
"Pak Ricky secara khusus meminta Bu Siena untuk menangani masalah ini, membersihkan nama Nona Valen, dan menenangkan opini publik!"