Bab 460
Kondisi ini umumnya sudah ada sejak bayi.
"Putri pertama Yeno menderita kelumpuhan otak dan kabarnya meninggal nggak lama setelah lahir, sedangkan putri keduanya menderita autisme. Apa ada masalah dengan gennya?" tanyaku dengan ekspresi murung.
Arya mengangguk. "Itulah sebabnya dia membantu sindikat rekayasa genetik. Anak-anaknya mengidap penyakit turunan, jadi dia ... "
Aku pun paham bahwa Yeno melakukan ini semua demi mendapatkan gen yang baik dan menghindari kecacatan.
"Ayah orang yang baik." Liora yang dari tadi diam saja akhirnya membuka mulut. Suaranya sangat lirih. Dia mengangkat kepalanya dengan takut-takut dan melihat ke arahku. "Ayah ingin membantumu."
Aku mengerutkan kening menatapnya.
Gadis itu kemudian mengeluarkan sebuah album foto dari tas yang dipeluknya dengan erat.
Di album foto itu, ada foto Yeno bersama orang tuaku ketika dia masih muda.
"Ini teman sekelas Ayah," ujar Liora sambil menunjuk orang-orang di dalam foto.
Orang tua Shani ternyata teman sekelas Yeno. Mereka semua adalah orang-orang berbakat di bidang kedokteran dan merupakan anggota inti sindikat rekayasa genetik.
"Mereka ... punya tujuan yang sama." Liora berbicara dengan susah payah dan melanjutkan, "Tapi, mereka kemudian kasihan dengan subjek eksperimen dan ingin membawanya melarikan diri."
Gadis itu menunjuk ke Shani di dalam foto.
Aku sudah tahu bahwa orang tuaku terlibat dan aku hanya subjek eksperimen mereka.
Pada awalnya, mereka memang tidak mencintaiku. Mereka hanya menganggapku sebagai objek penelitian.
Namun, aku tidak membenci mereka karena mereka perlahan mulai menyayangiku.
Mereka ingin aku melarikan diri, tetapi mereka kemudian tewas dalam kecelakaan mobil.
Orang-orang di balik sindikat rekayasa genetik tidak akan membiarkan subjek eksperimen mereka melarikan diri. Orang yang membangkang harus disingkirkan.
Seperti yang dikatakan Lennon, sebagai sebuah subjek eksperimen, keberadaanku sangat berharga.
Pemodal yang mendukung sindikat itu telah menginvestasikan triliunan bahkan ratusan triliun untuk mengembangkan subjek eksperimen. Penelitian itu sendiri merupakan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Selain itu, sebagai subjek eksperimen, nilaiku sudah jauh melebihi biaya yang mereka keluarkan.
Pemodal tentu ingin melihat modalnya dikembalikan beserta bunganya.
Setelah melihat kesuksesan eksperimen, aku ditaksir bisa menghasilkan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya bagi mereka.
"Mereka memohon pada ayahku untuk melindungimu, agar kamu bisa hidup seperti orang normal." Liora menunjuk Shani dan orang tuaku sambil menatapku.
Jadi, Shani kehilangan ingatannya bukan karena kebetulan, melainkan disengaja oleh Yeno.
"Ayahku ... menyerahkanmu pada Keluarga Japardi karena dia percaya pada mereka," ujar gadis itu dengan tenggorokan tercekat. Dia tampak susah payah mengucapkan kata-katanya.
Aku tahu, dia berusaha menunjukkan bahwa ayahnya adalah orang yang baik.
Ayahnya percaya pada Keluarga Japardi.
Arya juga menatapku dengan penuh harap. "Shani, ibuku adalah sahabat baik ibumu dan dia juga dipercaya oleh Yeno. Kamu bisa percaya padaku."
Ternyata Arya ingin membuatku percaya padanya dan Bibi Vero.
Namun, menurut Lennon, Keluarga Japardi tidak bisa dipercaya.
Heh ...
"Kakak ... " Liora tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Davin di belakangku. Dengan ketakutan, dia bersembunyi di belakang Arya. "Jangan percaya sama dia ... jangan percaya sama dia ... "
Dia menggenggam erat ujung baju Arya. Suaranya gemetar. "Jangan percaya sama dia."
Liora seperti lepas kendali. Dia tak henti-hentinya berjalan mundur karena ketakutan.
"Kakak ... " Liora tiba-tiba mendekat dan menarik tanganku. Sambil waspada menatap Davin, dia berbisik di telingaku.
"Aku pernah melihat dia bersama orang-orang jahat itu. Aku pernah melihatnya bersama peneliti dari sindikat. Mereka melakukan penelitian tentang kehidupan abadi, hubungan antara roh dan gen. Aku pernah melihatnya ... "
Liora tampaknya tidak berbohong. Dia menatap Davin dengan penuh ketakutan.
Aku menoleh melihat Davin. Dia berdiri dengan dahi berkerut dan menatap gadis bernama Liora ini. Entah apa yang sedang dipikirkannya.
"Shani, jangan percaya padanya. Kalau dia nggak terlibat, bagaimana dia bisa yakin kalau kamu adalah Shani? Eksperimen soal hubungan roh dan gen atau reinkarnasi itu adalah eksperimen yang dia lakukan waktu masih berada di Kelas Inteligen." Arya juga menggenggam tanganku, ingin aku percaya padanya.