Bab 1015

Ketika Luna kembali ke rumah, sudah lewat jam sepuluh malam. “Nona Luna, kenapa kau basah kuyup?” Lily segera bergegas ke depan ketika melihat Luna kembali ke rumah. Dia menyapa Luna dan mengirimnya ke kamar mandi. Di bak mandi, wajah dingin dan menyendiri Neil di dalam mobil beberapa saat yang lalu muncul di benaknya. Sebelumnya, dia tidak pernah berpikir bahwa Neil terlihat seperti Joshua, sampai dia melihatnya malam ini… Ternyata ketika Neil menjadi dingin dan sombong, itu sangat mirip dengan Joshua. Hanya saja yang satu itu adalah versi dewasa sementara yang lainnya adalah versi anak-anak. Namun, saat memikirkan Joshua, Luna tidak bisa tidak memikirkan kembali pada adegan di mana Joshua dengan cemas menggendong Fiona untuk mencari dokter di rumah sakit. Luna menghela napasnya. Jika bukan karena usahanya untuk mencoba menjatuhkan Fiona agar memaksa Aura mengambil tindakan secara pribadi, setelah kejadian malam ini, dia tidak ingin ada hubungannya dengan Joshua lagi. Joshua pantas mendapatkannya karena dibohongi oleh Fiona! Setelah mandi, Luna menerima telepon dari Nigel dan Nellie. Mereka sudah kembali ke Manor Orchard bersama Nenek Lynch. Nenek Lynch mengetahui tentang masalah pencahar itu, namun dia tidak marah. Singkatnya, apa yang Nenek Lynch katakan adalah, “Bahkan aku pun ingin memasukkan obat pencahar ke dalam minuman Fiona, apalagi Luna. Biarkan dia mendapatkan pelajarannya!” Lagipula, Nenek Lynch yang secara keliru mengonsumsi obat pencahar yang dimaksudkan untuk Fiona adalah berkah yang tersembunyi. Obat pencahar itu telah menyembuhkan masalahnya sembelit selama berhari-hari. Nenek Lynch tidak hanya tidak marah, tetapi dia juga sangat senang, dan menanyakan kapan Luna akan mengunjungi mereka lagi. Dia juga mengatakan bahwa dia ingin mencoba masakan Udang Cajun Panggang tanpa kacang yang dimasak Luna. “Mari kita bicarakan itu lain kali.” Luna menghela napas dan dengan tenang menghibur Nigel sebentar sebelum akhirnya menutup teleponnya. Keduanya sengaja menghindari menyebut Fiona atau Joshua, karena mereka tidak tahu apakah rencana Fiona kali ini dianggap berhasil atau gagal. Mereka telah mengungkap siapa Fiona sebenarnya, namun Joshua masih tetap berada di sampingnya sepanjang malam, dan menunggunya bangun. Setelah menutup telepon, Luna merosot di tempat tidur besar, memejamkan matanya, dan tertidur. Dia lalu bermimpi. Dalam mimpinya, anak-anak dan dia kembali ke rumah ketika mereka berada di luar negeri. Di rumah kontrakan kecil itu, dia sedang sibuk di dapur dengan Neil membantunya. Di ruang tamu, Nigel berada di laptopnya di atas karpet, jari-jarinya melayang di atas keyboard. Di sebelahnya, Nellie sedang membuat sketsa di papan sketsanya, bersandar di sofa seperti kakaknya, membuat sketsa desain perhiasan. Neil sibuk membantu Luna di dapur, sementara dia dengan tanpa daya menatap saudara-saudaranya di sofa. “Kalian berdua, kemarilah dan bantu! Ibu bekerja keras!” Melihat bagaimana mereka berdua hampir tidak menanggapinya, Neil meletakkan tangannya di pinggangnya dan berkata dengan sikap dewasa. “Terutama kau, Nellie! Nigel sakit, dia tidak bisa begitu saja bergerak dan membantu. Kau! Mengapa kau tidak peduli sedikitpun untukku dan Ibu?” Nellie tersenyum dan menatap Neil. “Aku juga dalam kondisi yang buruk. Kau hebat, Neil! Hal-hal seperti membantu Ibu dan merawatnya, kami akan menyerahkannya padamu, orang yang paling hebat!” Nigel, di sebelah Nellie, menghela napasnya. Dia lalu menutup laptopnya dan berdiri. “Aku datang.” Neil segera menekan Nigel kembali ke sofa. “Nigel, lakukan tugasmu. Aku hanya bercanda! Ibu menyuruhku untuk membantunya! Ini sudah lebih dari cukup!” Kemudian, Neil kembali ke dapur dan membantu Luna memasak. Tak lama kemudian, makanan pun selesai. Keluarga berisi empat orang itu lalu duduk bersama dengan harmonis, dan makan. Tepat pada saat ini, dua wanita muncul di pintu masuk. Salah satunya adalah Aura, yang lainnya adalah Fiona. Ekspresi Neil juga langsung berubah. Dia menjadi dingin dan aneh.