Bab 51
Di dalam mobil, Susan mendekatkan diri dan bertanya dengan ragu, "Simon, apa kamu merindukan Kak Selena?"
Simon memutar kepalanya yang kecil. Seolah takut Susan marah, Simon pun menganggukkan kepalanya dengan ragu-ragu.
"Aku menelepon Mama, minta dia menghadiri rapat wali murid, tapi dia nggak mau."
Di balik rasa tersakitinya itu, masih terselip keluhan.
Namun, Susan tidak menyadarinya. Yang dia tangkap hanyalah Simon, si anak tidak tahu terima kasih ini, masih saja memikirkan Selena.
Namun, Simon anak yang cerdas. Jadi, Susan tidak berani menjelek-jelekkan Selena secara langsung di hadapan Simon.
Sebaliknya, Susan menanamkan pikiran negatif kepada Simon secara tersirat, dengan mengatakan, "Kak Selena pasti sangat sibuk. Meski nggak kerja ... kurasa dia pasti punya urusan sendiri. Simon, jangan merepotkan Mama, ya? Kalau nggak, dia mungkin akan makin nggak menyukaimu."
"Hmm," gumam Simon dan dia tidak melanjutkan pembicaraan.
Susan yang merasa "kasihan", menarik Simon ke dalam pelukann

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi NovelRead untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda